Abstract
This research is intended to study the Arabic Language Implementation Program in improving Academic Achievement of Tanggulangin 9 Muhammadiyah Middle School Students. This type of research is field research (field research) by discussing descriptive qualitative analysis. Data collection is done by interviewing, collecting and collecting, while data analysis uses analytical techniques namely data reduction, data presentation, and conclusion collection. The results obtained in this study are the Arabic Habituation Program which contains writings of mufrodat, muhadasah and muhadharah which are very supportive of the Academic Achievement of Muhammadiyah 9 Middle School Students at Tanggulangin Islamic Boarding School. This is evidenced from the results that have been obtained by SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin related to Arabic. Constraints that support the pelasa program are habits and facilities that are less supportive.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses dalam pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kepribadian pengendalian diri, kecerdasan , akhlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat serta bangsa dan Negara. Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2003, “peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka melalui proses pendidikan pada jalur dan jenis pendidikan tertentu. (Depdiknas, 2003)
Setiap siswa pasti menginginkan prestasi yang baik, akan tetapi untuk mendapatkan prestasi yang baik tidaklah mudah, siswa dituntut untuk bekerja keras dalam mencapai prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). Sedangkan akademik yaitu suatu kegiatan belajar yang diperoleh dari sekolahan yang bersifat koqnitif dan pada umum nya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian . (Kebudayaan, 1990) Jadi bisa disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran yang sifatnya kognitif dan sejauh mana siswa dapat meguasai bahan pelajaran yang telah diberikan serta dinilai oleh para pelajar. Perkembangan zaman yang diiringi dengan perkembangan dunia informasi dan teknologi tidak dapat dipungkiri lagi telah merubah tatanan kehidupan manusia saat ini. Dampak yang ditimbulkannya lebih dirasakan oleh para generasi muda. Sayangnya, perkembangan itu sebagian besar menjauhkan dari kehidupan yang islami.
Muhammadiyah sebagai lembaga pelopor pendidikan di Indonesia telah terbukti turut serta dalam melahirkan generasi unggul yang berwawasan luas dalam ilmu pengetahuan dan tehnologi. Namun hasil tersebut masih dianggap kurang karena kurangnya kader Islam Muhammadiyah militan yang dihasilkan dari lembaga pendidikan Muhammadiyah. Menyadari akan hal tersebut diatas serta memperhatikan akan minimnya jumlah pesantren yang dimiliki oleh Persyarikatan Muhammadiyah, maka Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo melalui Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH) “Jabal Nur” Sidoarjo sebagai salah satu Amal Usahanya, menggerakkan Jama’ah KBIH “Jabal Nur” Sidoarjo untuk mendirikan Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo (SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin) di Desa Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Pondok Pesantren An-Nur Sidoarjo (SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin) telah dirintis berdirinya sejak akhir tahun 2013 oleh pengurus KBIH “Jabal Nur” Sidoarjo periode tahun 2011-2016 dan pada tahun 2015 mulai eksis dengan membuka penerimaan santri baru untuk jenjang - Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan menempati tanah wakaf milik Muhammadiyah. Dengan hadirnya pondok pesantren ini diharapkan dapat menyatukan dakwah Persyarikatan dalam menyiapkan generasi Islam yang kuat, tangguh dan militan. Sebagai lembaga yang notabenya terhitung lembaga pesantren baru, pondok pesantren An-Nur siap bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya dalam mencerdaskan umat. Pesantren yang memiliki visi “Terwujudnya generasi muslim yang tangguh sebagai rahmatan lil alamin” ini memiliki banyak program kesiswaan salah satunya adalah pembiasaan program Bahasa Arab. Pesantren yang tergolong lembaga pendidikan yang masih baru ini mampu meraih banyak kejuaaraan dalam berbagai kompetisi terlebih dalam bidang “ISMUBA”. (School, 2018)
Berdasar dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti “Implementasi Program Pembiasaan Bahasa Arab dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Peserta Didik di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Penelitian ini bertujuan untuk menget ahui Bagaimana implemantasi proses pelaksaan progra m pembiasaan Bahasa Arab terhadap pr estasi akademik dan Apasajakah kendala yang dalam menerapkan pelaksanaan pembiasaan bahasa arab.
METODE
Penelitian ini di lakukan di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin . Subjek dalam penelitian ini adal ah Wakil Ketua bagian Kesiswaan dan Guru Pendidikan Bahasa Arab. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah pendekatan ku alitatif. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan pada saat melakukan kegiatan pembiasaan bahasa arab di SMP Muhamadiyah 9 Boarding School Tanggulangin.
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :(Bungin, 2001) Observasi adalah mengumpulkan data dengan menghimpun data penelitian berdasarkan pengamatan panca indra yang dilakukan peneliti di lokasi penelitian. Pada teknik ini peneliti melakukan pengamatan sebagai berikut:
- Observasi terhadap kegiatan-kegiatan pembiasaan bahasa arab di SMP Muhamadiyah 9 Boarding School Tanggulangin
- Metode Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan dengan cara tanya jawab atau berdialog sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, hal ini bisa dilakukan dengan atau tanpa pedoman wawancara. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara tidak terstruktur yang dimana proses wawancara nantinya berlangsung seperti nuasansa air mengalir, dengan menyampailan pertanyaan mengikuti perkembangan masalah yang yang dibahas saat wawancara. Adapun wawancara yang akan dilakukan adalah kepada pihak-pihak yang bersangkutan sehingga informasi dan data-data yang didapat adalah data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
- Metode dokumentasi yakni metode yang digunakan dalam pengumpulan data yang mana data disini berupa kumpulan informasi berupa teks, buku, dan lain sebagainya. Metode ini dapat digunakan untuk mencari data berupa :
Data prestasi Akademik peserta didik SMP Muhamadiyah 9 Boarding School Tanggulangin pada kompetisi antar sekolah SMP sederajar. Selanjutnya teknik analisis dan interpretasi data sebagai berikut:(Sugiyono, 2010). Analisis data yaitu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca. Hasil analisis masih harus diterjemahkan ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh peneliti, apa yang tersirat dari hasil tersebut. Hasil dan interpretasi data digunakan untuk menarik kesimpulan dalam rangka menjawab masalah yang telah dirumuskan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles and Huberman yang berpendapat bahwasannya kegiatan atau aktivitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction atau reduksi data, data display atau penyajian data dan concuslion drawing/ verification atau penarikan kesimpulan. Sehingga analisis yang digunakan adalah model grounded theory atau model interaktif
Mereduksi data berarti merangkum data, memilah-milah hal-hal pokok dalam pembahasan, memfokuskan kepada hal yang penting, mencari tema maupun pola data serta menyisihkan hal yang tidak perlu. Sehingga dengan mereduksi data, maka akan terlihat gambaran data yang lebih jelas serta memberikan kemudahan untuk peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Display data adalah menyoroti secara jelas data yang diperlukan. Sehingga dalam penelitian kualitatif ini, penyajian data dapat disajikan berupa uraian singkat, bagan maupun dalam bentuk lainnya yang lebihmudah untuk dianalisis
- Reduksi data
- Display data
- Penarikan kesimpulan dan verifikasi
Langkah terakhir dalam analisis data penelitian kualitatif menurut Misel and Huberman yaitu menarik kesimpulan dan verivikasi. Sehingga data yang sudah diik dengan sebuah kesimpulan yang menjadi bahasan utama dalam penelitian.
Setelah melakukan analisis data, langkah selanjutnya yakni peneliti harus melakukan interpretasi data, interpretasi data adalah usaha untuk mendapatkan arti serta makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang sedang maupun yang sudah dilakukan berdasarkan pemahaman peneliti. Pembahasan dari hasil penelitian dilakukan dengancara meninjau maupun mengamati hasil ppenelitian secar kritis dengan melihat teori yang relevan serta informasi akurat yang sudah didapatkan dari lapangan. Dalam hal ini peneliti melakukan interpretasi dengan menguraikan secara deskripsi hasil dari analisis data yang telah dilakukan (Moleong, 2011)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. Sikap atau perilaku yang menjadi kebiasaan mempunyai ciri; perilaku tersebut relatif menetap, umumnya tidak memerlukan fungsi berpikir yang cukup tinggi, misalnya untuk dapat mengucapkan salam cukup fungsi berpikir berupa mengingat atau meniru saja, bukan sebagai hasil dari proses kematangan, tetapi sebagai akibat atau hasil pengalaman atau belajar, dan tampil secara berulang-ulang sebagai respons terhadap stimulus yang sama.
Proses pembiasaan berawal dari peniruan, selanjutnya dilakukan pembiasaan di bawah , dan guru, peserta didik akan semakin terbiasa. Bila sudah menjadi kebiasaan yang tertanam jauh di dalam hatinya, peserta didik itu kelak akan sulit untuk berubah dari kebiasaannya itu. Misalnya ia akan melakukan shalat berjamaah bila waktu shalat tiba, tidak akan berpikir panjang apakah shalat dulu atau melakukan hal lain, apakah berjamaah atau nanti saja shalat sendirian. Hal ini disebabkan karena kebiasaan itu merupakan perilaku yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, berlangsung begitu saja tanpa dipikirkan lagi.
Proses pembiasaan dalam pendidikan merupakan hal yang penting terutama bagi anak-anak usia dini. Anak-anak belum menyadari apa yang disebut baik dan tidak baik dalam arti susila. Ingatan anak-anak belum kuat, perhatian mereka lekas dan mudah beralih kepada hal-hal yang terbaru dan disukainya. Dalam kondisi ini mereka perlu dibiasakan dengan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan pola pikir tertentu.
Menurut Abdullah Nasih Ulwan, pendidikan dengan proses pembiasaan merupakan cara yang sangat efektif dalam membentuk iman, akhlak mulia, keutamaan jiwa dan untuk melakukan syariat yang lurus.
Proses pembiasaan sebenarnya berintikan pengulangan. Artinya yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang dilakukan berulang-ulang dan akhirnya menjadi kebiasaan. Pembiasaan harus diterapkan dalam kehidupan keseharian anak didik, sehingga apa yang dibiasakan terutama yang berkaitan dengan akhlak baik akan menjadi kepribadian yang sempurna. Misalnya jika guru masuk kelas selalu mengucapkan salam. Bila anak didik masuk kelas tidak mengucapkan salam, maka guru mengingatkan agar bila masuk kelas atau ruangan apapun hendaklah mengucapkan salam.
Kebiasaan terbentuk karena sesuatu yang dibiasakan, sehingga kebiasaan dapat diartikan sebagai perbuatan atau ketrampilan secara terus-menerus, secara konsisten untuk waktu yang lama, sehingga perbuatan dan keterampilan itu benar-benar bisa diketahui dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit ditinggalkan. Kebiasaan dapat juga diartikan sebagai gerak perbuatan yang berjalan dengan lancar dan seolah-olah berjalan dengan sendirinya. Perbuatan ini awalnya dikarenakan pikiran yang melakukan pertimbangan dan perencanaan, sehingga nantinya menimbulkan perbuatan yang apabila perbuatan ini diulang-ulang maka akan menjadi kebiasaan.(Ramayulis, 2005).
Menurut Bloom adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar. (Saifuddin, 2005) . Suryabrata menyatakan bahwa prestasi akademik adalah seluruh hasil yang telah dicapai ( achievement ) yang diperoleh melalui proses belajar akademik ( academic achievement ). (Subrata, 2002) Maka menurut penulis istilah yang dapat disimpulkan bahwa seluruh hasil yang telah dicapai ( achievement ) atau diperoleh melalui proses belajar akademik ( academic achievement ) yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana para siswa menguasai bahan pelajaran yangdiajarkan dan dipelajari. Dari beberapa uraian di atas dapat di simpulkan bahwa prestasi akademik adalah hasil dari kegiatan belajar untuk mengetahui sejauh mana seseorang menguasai bahan pelajaran yang diajarkan serta mengungkapkan keberhasilan yang dicapai oleh orang tersebut.
Wahyuni menjelaskan bahwa prestasi akademik dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Hal-hal yang termasuk kedalam faktor internal adalah kemampuan intelektual atau kecerdasan (intelegensi), minat, bakat khusus, motivasi untuk berprestasi, sikap, kondisi fisik dan mental, harga diri akademik, dan kemandirian. Kemudian dikemukakan pula hal-hal yang termasuk kedalam faktor eksternal, yaitu lingkungan sekolah, keluarga, dan faktor situasional. (Gunarsa, 2004).
Prestasi akademik adalah sebuah hasil yangymaksimal diperoleh oleh siswa setelah mengalami proses belajar di sekolah yang berupa perubahan atau pengembangan aspek pengetahuan (Kognitif), sikap (afektif), dan penerapan (Psikomotorik) yang dinyatakan dengan angka. (Susilawati, 2007).
Data yang penulis dapatkan dari hasil observasi , dokumentasi dan wawancara saat melakuk an penelitian di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin diketahui bahwasannya . Pembiasaan bahasa Arab merupakan suatu kegiatan yang direncanakan untuk meningkatkan prestasi akademik Adapun proses pelaksanaan dan pengaruh program pembiasaan bahasa arab terhadap prestasi akademik peserta didik SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin adalah sebagai berikut:
Pembiasaan Bahasa Arab merupakan program pembiasaan yang dirancang untuk meningkatkan pemaham peserta didik terhadab Bahasa Arab dan kefasihan peserta didik dalam berinteaksi menggunakan Bahasa Arab. Adapun implementasi program pembiasan terhadap prestasi akademik pesrta didik SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin adalah sebagai berikut:
Program Pembiasaan Bahasa Arab yang dilakukan, diantaranya adalah Menulis mufrodat setiap pagi, muhadasah 2 m inggu sekali, dan Muhadharah.
Menulis mufrodat merupakan menulis kosa kata bahasa arab dilaksanakan setiap hari di waktu pagi. Setiap Peserta didik diwajibkan menulis mufrodat yang telah ditentukan ustad dan ustadzah kemudian membuat kalimat dengan mufrodat tersebut dan dihafalkan.
Kegiatan Muhadasah dilaksanakan 2 minggu sekali. Kegiatan muhadasah merupakan percakapan menggunakan bahasa arab yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam pelaksanaannya pemberi materi muhadasah adalah ustad dan ustadza serta beberapa pengurus IPM yang duduk di bangku kelas IX SMP. Kemudian setiap peserta didik wajib menirukan dan mempraktekkan percakapan yang dicontohkan oleh ustad dan ustadza, kemudian menghafalkannya.
Muhadharah merupakan kegiatan berpidato dengan menggunakan bahasa arab. Pelaksanaannya dilaksanakan dua minggu sekali. Pada tahap pertama ustadz dan ustadza menyampaikan materi dan pada sabtu malam Peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas menyampaikan wajib mengulang materi yang telah disampaikan dengan menggunakan bahasa arab.
Beragam Program pembiasan yang agendakan banyak memberi dampak positif terhadap kemampuan berbahsa arab peserta didik. Hal tersebut dapat dibuktikan pada saat peserta didik SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin mengikuti kompetisi Akademik. Berikut merupakan riwayat prestasi akademik yang pernah diraih, yang berkaitan dengan bahasa arab:
Setiap program yang direncanakan tidaklah penah luput dari kendala. Begitu pula dengan program pembiasaan bahasa arab yang dilakukan oleh SMP Muhammadiyah 9 Boardng School tanggulangin ini. Kendala yang dihadapi diantaranya adalah lingkungan yang tidak mendukung dalam berkomunikasi bahasa Arab, karena masih banyak masyarakat dan guru (sekolah) yang belum bisa bahasa Arab, sehingga maenjadikan peserta didik tetap menggunakan bahasa Indonesia dalam berinteraksi. Selain itu kendala yang paling berpengaruh adalah fasilitas penunjang bahsa yang belum lengkap.
Berkaca dari bergai kendala tersebut para pendidik dan tenaga kependidikan tidak menyerah dan putus asa mereka saling membantu dan memotivasi antar pendidik dan peserta didik untuk menggalakkan program pembiasaan bahasa arab ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan judul “Implementasi Program Pembiasaan Bahasa Arab Tehadap Prestasi Akademik Peserta didik SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Melalui data yang diperoleh peneliti melalui wawancara, dokumentasi serta observasi, maka dapat diambil kesimpulan bahwasannya:
- Program Pembiasaan Bahasa Arab yang meliputi menulis mufrodat, muhadasah dan muhadharah sangat berpengaruh terhadap Prestasi Akdemik Peserta Didik SMP Muhammadiya 9 Boarding School Tanggulangin. Hal ini dibuktikan dari riwayat prestasi yang telah banyak dicapai oleh SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin yang berkaitan dengan Bahasa Arab.
- Kendala yang dihadapi dalam pelasaan program pembiasaan adalah lingkungan serta fasilitas yang kuran mendukung.
UCAPAN TERIMA KASIH
Disini penulis menyadari bahwa penyusunan artikel ini tidak mungkin terealisasi, tanpa adanya kerjasama yang baik dari berbagai pihak yang telah membantu proses penulisan sehingga penulisan ini dapat te rselesaikan tepat waktu. Dengan demikian, penulis ingin menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada Kepada bapak Dr. Nurdyansyah, M. Pd, bapak Dr. Taufiq Churrahman, M.Ag, Ibu Dr. Eni Fariyatul Fahyuni, S. Psi, M. Pd . Segenap civitas akademika SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin, serta teman-teman pascasarjana madin Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Atas segala dukungan dan perjuangan semoga Allah SWT ganti dengan balasan yang terbaik.
References
- Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-Format Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press.
- Depdiknas. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003. In Undang Undang RI. Jakarta.
- Gunarsa. (2004). Psikologi Perkembangan anak, Remaja dan Keluarga. Jakakrta: PT. Gunung Mulia.
- Kebudayaan, D. pendidikan dan. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. In Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
- Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
- Saifuddin, A. (2005). Tes prestasi dan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- School, S. M. 9 B. (2018). Profil SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Sidoarjo.
- Subrata, S. A. (2002). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Raja grafindo persada.
- Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
- Susilawati. (2007). Penerapan Model. 2(April 2008), 74–