Abstract

The result of observations of social competence of teachers in SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin Boarding School is the rise of news that social competence of teachers is very influential on the development of each institution, here the author wants to know how social competencies possessed by teachers at SMP Muhammmadiyah 9 Tanggulangin Boarding School because schools This is an institution that is still relatively new and is still in the process of development. This is the background of this research. These problems are discussed through qualitative research conducted with the Grounded Research model. The subjects of this study were 25 teachers in SMP Muhammadiyah 9 BS Tanggulangin. The object of this study is the influence of teacher social competence on improving human resources at SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin Boarding School. Data collection techniques in this study used tests, observations, interviews and documentation. From the results of the study, showed that the social competence of teachers in SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin Boarding School has a pretty good value based on the results of the test of the teacher's social competency instrument which shows the value of each description is 4 with a total score of 100, and from the interviews it can be concluded that there is an influence which is significant from the social competence of teachers to increase human resources in SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin Boarding School with a focus on increasing the number of students and increasing teaching staff in the last 5 years since the foundation of this institution.

PENDAHULUAN

Guru sebagai ujung tombak pendidikan dituntut untuk memiliki kompetensi seperti yang diharapkan oleh UU dan peraturan pemerintah. Tidak hanya itu guru harus aktif mengaktualisasi diri yaitu mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, dan mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. Guru profesional dan bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kuat.(Darajat: 46) Pemerintah secara resmi telah mencanangkan bahwa profesi guru disejajarkan dengan profesi lainnya sebagai tenaga professional, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan karena guru sebagai agen pembelajaran merupakan ujung tombak peningkatan proses pembelajaran di dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan. (Darajat: 49) Dalam kondisi nyata ternyata keberadaan guru masih banyak yang belum sesuai dengan harapan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang secara spesifik diuraikan dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Kompetensi Guru. Untuk mengatasi hal tersebut salah satu langkah yang telah dan banyak dilakukan adalah pembentukan dan pemberdayaan MGMP.

Pendidikan sebagai ujung tombak peningkatan kualitas SDM Indonesia. Tanpa pendidikan, akan semakin sulit untuk bersaing. Saat ini, penerapan Kurikulum 2013 yang berfokus pada aktivitas anak didik sebagai salah satu upaya untuk membentuk karakter serta kompetensi SDM Indonesia sudah sangat bagus. Pemerintah Indonesia terus fokus dengan meningkatkan partisipasi masyarakat pada pendidikan salah satunya untuk meningkatkan partisipasi wajib belajar 12 tahun dengan berbagai program kebijakan. Dunia pendidikan, memiliki peranan penting agar membuat globalisasi berlangsung dua arah dan bukan satu arah, atau hanya menjadi sekadar pasar saja. Dunia pendidikan berperan untuk menyadarkan pola pikir masyrakat bahwa untuk bisa bertahan ditengah persaingan tersebut diperlukan adanya kompetensi. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Kutipan Alenia Pertama Lampiran Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006).

Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dimaksudkan diatas peran serta guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan sangat menentukan. Pada dasarnya guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai ujung tombak dalam mencapai prestasi dan peningkatan mutu pendidikan yang dengan “goal akhir” adalah meningkatnya kualitas peserta didik yang akan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia seutuhnya. Ketiga komponen bertanggung jawab dalam hal peningkatan mutu dan prestasi.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andi Mattentuang dengan judul “Pengaruh kompetensi Sosial Guru Terhadap Peningkatan Proses Pembelajaran di SMA Negeri 11 Makassar”. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kompetensi sosial guru di SMA Negeri 11 Makassar terutama yang aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas, untuk mengetahui peningkatan proses pembelajaran di SMA Negeri 11 Makassar, serta untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan kompetensi sosial guru terhadap peningkatan proses pembelajaran di SMA Negeri 11 Makassar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan antara kompetensi sosial guru terhadap peningkatan proses pembelajaran di SMA Negeri 11 Makassar. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa 0 t lebih besar dari tabel t (9,62 > 2,00) dengan taraf signifikan 5 %.

Sedangkan pada penelitian ini penulis bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sosial guru terhadap peningkatan sumber daya manusia di SMP Muahammdiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, selain itu subyek dan lokasi penelitian pun berbeda.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian, kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya dan dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.(Sagala : 22) Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang menggambarkan atau melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian ini menggunakan model grounded research yaitu, sebuah penelitian yang berkaitan dengan data yang telah dikumpulkan dan dianalisis secara sistematis untuk mengungkap hal-hal yang berhubungan dengan sosial dan perilaku kelompok. Lokasi penelitian ini adalah di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin yang beralamatkan di Jl, KH. Ahmad Dahlan No 01 RT 03 RW 01 Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data yang dikembangkan oleh Miles and Huberman yang berpendapat bahwasanya kegiatan atau aktivitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus hingga tuntas. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data untuk mengumpulkan data melalui pengamatan. Peneliti mengumpulkan data tentang bagaimana kompetensi sosial guru di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin dan bagaimana pengaruh kompetensi sosial guru terhadap peningkatan sumber daya manusia di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin dengan mendapatkan data dari hasil observasi, wawancara dan angket peningkatan SDM.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini adalah adanya kompetensi sosial guru di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin dengan ditunjukkan hasil nilai dari instrumen kompetensi sosial guru yaitu :

  1. Guru mampu bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran.
  2. Guru tidak bersikpa diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan.
  3. Guru mampu berkomunikasi dengan teman sejawat dan lainnya secara santun, empatik dan efektif.
  4. Guru mampu berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik dan lembaga.

Dari empat poin keseluruhan ini sebanyak 25 guru mendapatkan nilai tebaik yaitu pada setiap poinnya mendapatkan nilai 4 dengan total niali keseluruhan setiap guru adalah 100 dan tergolong baik. Dari penilaian berdasarkan instrumen ini maka dapat ditemukan adanya pengaruh kompetensi sosial guru terhadap peningkatan sumber daya manusia di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School khususnya pada peningkatan peserta didik dan pendidik dilihat dari data rekapitulasi peningkatan pesan selama 5 Tahun terakhir sejak lembaga ini didirikan, meski lembaga ini masih dalam kategori lembaga yang baru.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan judul “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Peningkatan Sumber Daya Manusia di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin”, melalui data yang telah diperoleh peneliti dengan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya kompetensi sosial guru yang dimiliki oleh beberapa guru sebanyak 25 orang tersebut menunjukkan nilai yang sangat baik yatitu 4 poin disetiap deskripsinya dengan total nilai 100 dan ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan sumber daya manusia di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin terutama pada peningkatan jumlah peserta didik dan jumlah tenaga pendidik yang bertambah pesat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sejak didirikannya sekolah ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan segala rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kelancaran dan kemudahan dalam penulisan jurnal ini.

  1. Kepada Ibu Hj. Istikomah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam UMSIDA yang telah memberikan motivasi dan ilmunya agar terselesaikannya jurnal ini.
  2. Kepada Dr. Budi Haryanto, M.Pd selaku Kepala Prodi Magister Manajemen Pendidikan Islam yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
  3. Kepada Dr. Nurdyansyah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan jurnal ini.
  4. Kepada Dr. Taufiq Churrohman, M.Pd selaku Dosen Pembimbing dalam pembuatan jurnal ini.
  5. Kepada semua teman-teman Pasca Sarjana MADIN MMPI di Fakultas Agama Islam UMSIDA angkatan 2019 yang telah memberikan motivasi dan mengukir arti sebuah pertemanan.

Terimakasih kepada Kepala Sekolah, guru beserta staf SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

References

  1. Darajat, Zakiah. (2005). Kepribadian Guru. Cet. IV. Jakarta: PT Bulan Bintang,
  2. Hamalik, Oemar. (2006). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Cet. IV. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Mappanganro. (2010). Pemilikan Kompetensi Guru. Cet. I. Makassar: Alauddin Press.
  4. Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Cet. III. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  5. Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Professional Guru dan Tenaga Kependidikan. Cet. I. Jakarta: Alfabeta.
  6. Saud, Udhin Syaefuddin. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Cet. I. Bandung: Alfabeta.
  7. Usman, Moh. User. (2002). Menjadi Guru Professional. Cet. XXIII. Bandung: Remaja Rosdakarya.