Articles
DOI: 10.21070/icecrs2020395

The Urgency of Supervision on the Performance of PAUD Al Muttaqin Plus Gempol Pasuruan


Urgensi Supervisi pada Kinerja Guru PAUD Al Muttaqin Plus Kec. Gempol Kab. Pasuruan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Supervision Teacher Performance

Abstract

Suprvision isa series ofsupervisory activities carried out by a supervisor or headmaster on teacher performance, supervision activities at PAUD level have been regulated in Permendikbud No. 137 of 2014 concerning National Standards for PAUD implementation,but inreality not all PAUD institutions carry out supervision activities according to government policy,so the purpose of this study was to determine the urgency of supervision to improve theacher performance in Al Muttaqin Plus PAUD. This study uses descriptive qualitative methods with participatory observation data collection techniques. And data analysis techniques using data reduction. Based on results and discussion in this study, it was found that the supervision activities carried out by the school principal hada positive impact on the performance of PAUD Al Muttaqin Plus teachers.

PENDAHULUAN

Program supervisi merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah pada tiap jenjang pendidikan, mulai jenjang pendidikan terendah sampai jenjang pendidikan tertinggi, Mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madasah Tsanawiyah (SMP/MTs) , Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Karena salah satu kompetensi kepala sekolah sesuai Permendiknas No. 13 tahun 2007 salah satu diantaranya adalah kompetensi Supervisi. bentuk supervisi ini dilakukan kepala sekolah kepada guru-guru yang ada di sekolah. Maka dari itu supervisi sangat penting untuk di implementasikan pada setiap jenjang pendidikan. Pada jenjang PAUD kegiatan supevisi ini telah diatur oleh pemerintah dalam Permendikbud No.137 tahun 2014 tentang standart Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dijelaskan dalam BAB V Tentang Standart Proses Pasal 11 huruf d.Pengawasan Pembelajaran yang kemudian diperjelas kembali dalam pasal 17 no.2 dan 3) bahwa pengawasan pembelajaran dilakukan dengan teknik supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam kurun waktu minimum satu bulan satu kali. Namun realita yang ada kegiatan supervisi pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang di dalamnya terdapat dua layanan pendidikan yaitu Kelompok Bermain (KB) yang melayani usia 2-3 Tahun dan Taman Kanak-Kanak (TK) yang melayani usia 4-6 Tahun, di Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak – Kanak (TK) kegiatan supervisi jarang sekali dilakukan oleh kepala sekolah, akan tetapi di TK masih ada kegiatan supervisi dilakukan oleh Pengawas PAUD yang bertugas di daerah setempat. Dan tidak semua daerah ada pengawas PAUD yang bertugas. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian pada PAUD Al Muttaqin Plus Kecamatan Gempol Kabupaten pasuruan tentang urgensi supervise pada kinerja guru dengan tujuan untuk mengetahui bahwa kegiatan supervisi sangat penting untuk mengetahui kinerja guru PAUD Al Muttaqin Plus

METODE

Kajian Teori

Supervisi secara bahasa artinya pengawasan utama atau pengontrolan tertinggi. Sedangkan menurut (Herabuddin: 2009) supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan diatas atau lebih tinggi dari guru,dengan tujuan untuk melihat dan mengawasi pekerjaan guru.

Sedangkan tujuan supervisi adalah untuk menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran.

Dalam Permendiknas No.13 tahun 2007 Tentang Standart Kepala Sekolah, terdapat 5 kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yaitu :1) Kompetensi Kepribadian 2) Kompetensi Manajerial 3) Kompetensi Kewirausahaan 4) Kompetensi supervise dan 5) Kompetensi Sosial. Salah satu kompetisi kepala sekolah sebagai supervisor bertugas untuk membantu dan membina guru sebagai mitra kerjanya agar lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran serta supervisi pada jenjang PAUD, pemerintah telah memberikan kebijakan dan aturan atau Standart nasional yang telah diatur dalam (PERMENDIKBUD No. 137 Tahun 2014). Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d merupakan proses penilaian dan/atau pengarahan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. (2) Pengawasan pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan teknik supervisi pendidikan. (3) Pengawasan pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan atau program PAUD terhadap Guru PAUD/Guru Pendamping/Guru Pendamping Muda secara berkala minimum satu kali dalam satu bulan.”

Sedangkan teori tentang kinerja guru dijelaskan dalam Undang – Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisitem Pendidikan Nasional BAB XI Pasal 39 (1) Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dari kutipan undang – undang diatas telah dijelaskan bahwa tugas atau kerja guru,khususnya guru atau pendidik PAUD adalah merencanakan atau membuat perencanaan pembelajaran seperti Program Semester, RPPM dan RPP, melaksanakan proses pembelajaran mulai dari kegiatan pembuka, inti dan penutup, dan menilai hasil pembelajaran.

Selain teori diatas peneliti menemukan referensi terkait dengan memaparkan penelitian terdahulu pada tabel 1 dibawah ini:

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Peneitian
Desi Kusumawati Supervisi Akademik Kepala Sekolah terhadap Manajemen Pembelajaran PAUD 1) Manajemen pem-belajaran yang terdiri dari perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi sudah sesuai dengan Permendikbud 137 Tahun 2014; 2)Penyebab belum dilakukannya supervise akademik oleh kepala sekolah adalah karenapengangkatan kepala sekolah tidak berdasarkan standar kompetensi kepala sekolah KB/TK yang terdapat dalam Permendikbud137 Tahun 2014.
Perbedaan :Penelitian yang dilakukan Desi kusumawati adalah supervise akademik kepala sekolah terhadap manajemen, PAUD sedangkan yang diteliti penulis adalah urgensi supervise pada kinerja guru paud
Table 1.Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Peneitian
Wahyu Ramadoni, Kusmintardjo, Imron Arifin Kepemimpinan Kepala sekolah dalam upaya peningkatan kinerja guru di PAUDIslam Sabilillah Sidoarjo gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru, yakni (a) kepala sekolah menerapkan kedisiplinan(b) kepala sekolah bersikap demokratis(c) kepala sekolah menerapkan komunikasi yang baik
Perbedaan :Penelitian yang dilakukan Wahyu R,dkk adalah kepemimpinan kepala sekolah dalam upaya peningkatan kinerja guru PAUD sedangkan yang diteliti penulis adalah urgensi supervise pada kinerja guru paud
Table 2.Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Peneitian
Uli Uslihatul Auliya,Partono Thomas, Lyna Latifah. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Supervisi dilakukan dengan cara bimbingan metodedan teknik evaluasi pembelajaran, brifing setiap minggu dan pembinaan setiap bulan sehingga dapat menumbuhkan kinerja guru yang lebih baik lagi.
Perbedaan :Penelitian yang dilakukan, Uli Uslihatul Auliya dkk adalah pengaruh supervise kepala sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru sedangkan yang diteliti penulis adalah urgensi supervise pada kinerja guru paud
Table 3.Penelitian Terdahulu

Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan secara social.jenis penilitian ini merupakan gabungan dari penelitian kualitatif dan deskriptif, yaitu penilitian yang memanfaatkan data kualitatifyang dijabarkan secara deskriptif. Hasil data yang didapatkan dalam penelitian ini tanpa manipulasiatau perlakuan lain.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lembaga PAUD Al Muttaqin Plus Kaliondo RT 01 Rw 13 Desa Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi partisipatif, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang berpartisipasi langsung dengan kehidupan informan yang sedang diteliti.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data interaktif yang dicetuskan oleh Miles & Huberman, dinamakan analisis data interaktif karena proses analisisnya dilakukan secara interaktif atau berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas. Adapun prosedur kegiatan analisis data interaktif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PAUD Al Muttaqin Plus adalah lembaga pendidikan anak usia dini yang melayani anak mulai usia 2 sampai 6 tahun dengan 2 jenis layanan pendidikan yaitu Kelompok Bermain (usia 2 sampai 4 tahun) dan Taman Kanak-kanak (usia 4 sampai 6 tahun). Lembaga ini beradadi Dusun Kaliondo Rt 01 Rw 13 Desa Winong Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Lembaga ini berdiri sejak tahun 2010 dengan jumlah pendidik 7 orang yang memiliki latar pendidikan non PAUD.

Dibuktikan dengan tabel 2 dibawah ini.

No Nama L TempatTanggal Lahir Jabatan Pendidikan Terakhir
P Jenjang Jurusan Tahun
1 MUFIDAH ASFIATI,S.Pd.I P Pas, 26 - 01 - 1988 Kep.Sek Wali Kelas B1 S1 PAI 2010
2 AZKIYAH,S.Pd P Pas, 28 - 02- 1986 Guru Ekstra Mewarnai S1 PGSD 2010
3 DESI KURNIAWATI,S.Pd P Pas, 29 - 12- 1992 Wali Kelas KB S1 PAI 2016
4 ANIK MAULIDIYAH P Pas, 06 - 08 - 1995 Wali kelas A1 SMK Multimedia 2013
5 SAFIRA ANDINI P Sda, 01 - 04 - 1998 Wali Kelas B2 SMK Kesehatan 2016
6 KHUMIDATUN NISA' P Pas, 01- 06 - 1993 Waii Kelas A2 SMK Multimedia 2014
7 INUN KHIKMATUL A P Pas, 23-02-1995 TU SMK Informatika 2013
Table 4.Data Pendidik

Adapun jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2019 - 2020 sebanyak 61 anak, terdiri dari 10 peserta didik Kelompok Bermain, 15 peserta didik TK A1, 14 peserta didik TK A2, 11 peserta didik TK B1, 11 peserta didik TK B2. berikut tabel 3 :

No Nama Rombel Jumlah Wali Kelas
1 KB 10 DESI KURNIAWATI,S.Pd
2 TK A1 15 ANIK MAULIDIYAH
3 TK A2 14 KHUMIDATUN NISA'
4 TK B1 11 MUFIDAH ASFIATI,S.Pd.I
5 TK B2 11 SAFIRA ANDINI
Table 5.Data Peserta Didik

Dari Tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah rombel yang ada di PAUD Al Muttaqin Plus sebanyak 5 Rombel, maka implementasi supervisi seharusnya dilakukan pada 5 rombel tersebut, namun pada kenyataannya yang ada di PAUD Al Muttaqin Plus salah satu Rombel yaitu kelas TK B1 dipegang oleh Kepala Sekolah, sehingga pelaksanaan supervisi hanya terealisasi pada 4 rombel saja yaitu kelas KB, TK A1, TK A2, dan TK B2. Karena Kepala Sekolah merangkap dengan jabatan Wali Kelas TK B1, maka ketika kepala sekolah melaksanakan tugasnya sebagai supervisor kelas TK B2 untuk sementara digantikan oleh Tenaga Administrasi atau TU.

Implementasi supervisi pada PAUD Al Muttaqin Plus dilaksanakan setiap bulan dengan 4 program yaitu : Supervisi tentang Administrasi Perencanaan Pembelajaran, Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran, Supervisi Penilaian Pembelajaran dan Tindak lanjut hasil supervisi. yang diulang sebanyak 3 kali dalam setahun terjadwal dalam table sebagai berikut:

Dari data diatas ditemukan bahwa pada tahun pelajaran 2019-2020 PAUD Al Muttaqin Plus telah melaksanakan kegiatan supervisi secara berkala setiap bulan sesuai standart proses yang dimulai dari supervise perencanaan pembelajaran,supervisi Pelaksanaan pembelajaran dan supervise penilaian , sesuai dengan Permendikbud No. 137 Tahun 2014

Adapun indicator kinerja guru dalam penelitian disesuaikan dengan Undang – Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisitem Pendidikan Nasional BAB XI Pasal 39 yaitu kinerja guru dalam melaksanakan tugas membuat perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,dan melakukan penilaian pembelajaran

Grafik diatas digambarkan berdasarkan dari data penelitian yang diperoleh dari pengumbulan data berdasarkan instrumen penilaian supervisi terkait perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran dibawah ini

Dari data diatas ditemukan bahwa kinerja guru yang terbaik ada pada indicator pelaksanaan pembelajaran,dengan rata – rata 44,5 sedangkan kinerja guru pada indicator perencanaan dan penilaian memperoleh rata – rata yang sama yaitu 23,25.

Melalui kegiatan supervise yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap para pendidikdi PAUD Al Muttaqin Plus tersebut, sehingga kepala sekolah mampu melihat kinerja guru.

Sehingga hasil dari penelitian diatas menunjukkan bahwa dengan adanya kegiatan supervisi tersebut, kepala sekolah mampu mengetahui kinerja guru. Hal ini menjadi salah satu bagian terpenting dalam kegiatan berlangsungnya proses belajar mengajar di PAUD Al Muttaqin Pus, karena dengan kegiatan supervise kepala sekolah mampu melakukan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi secara maksimal.

KESIMPULAN

Supervisi adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh kepala sekolah diberbagai jenjang pendidikan. Dalam penelitianini peneliti melakukan penelitian pentingnya supervise terhadap kinerja guru di PAUD Al Muttaqi Plus Kaliondo Winong Gempol Pasuruan, dimana kegiaan supervise jarang dilakukan oleh lembaga atau jenjang satuan PAUD yang seharusya dilakukan minimal setiap bulan. Namun lain halnya di PAUD Al Muttaqin Plus yang memulai mengadakan kegiatan supervise sejak berjalannya tahun ajaran 2019 – 2020, dengan adanya hal ini ternyata membawa dampak positif yaitu kepalasekolah mampu mengetahui dan mengukur kinerja guru walaupun kepalasekolah juga betugas sebagai serang guru kelas.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepadaAllah atas segala nikmat kesehatan,kesempatan,serta ilmu yang kami dapatkan dalam penyelesaian penelitian ini. Dr. Nurdyansyah, M.Pd selaku Dosen pmbimbing dalam penelitian ini, Suami serta kedua orangtua yang telah memberikan ridho dan dukungannya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

References

  1. https://kbbi.web.id/supervisi di akses pada tanggal 03 Desember 2019
  2. Herabuddin,2009.Administrasi & Supervise Pendidikan. Bandung :Pustaka Setia
  3. Permendikbud No. 137 Tahun 2014 Tentang Standart Nasional PAUD.pdf . diakses pada tanggal 05 Desember 2019 pukul 21.10 WIB
  4. Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.pdf. diakses pada tanggal 05 Desember 2019 pukul 21.10 WIB
  5. Permendiknas No. 13 Tahun 2007 Tentang Standart Kepala Sekolah.pdf. diakses pada tanggal 05 Desember 2019 pukul 21.10 WIB
  6. Desi Kusumawati, 2016. Supervisi Akademik Kepala sekolah Terhadap Manajemen Pembelajaran PAUD. Satya Widya, Vol. 32, No.1.40-48. https://ejournal.uksw.edu/ satyawidya/article/view/629/422
  7. Uli Uslihatul Auliya, Partono Thomas, Lyna Latifah. 2012. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru. Economic Education Analysis Journal .Vol 1 (2). http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.php/eeaj
  8. Mohammad Muspawi,2017.Implementasi Supervisi Akademik pada MAN Insan Cendekia Provinsi Jambi. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6 No. 2 (201) 291-298. DOI: 10.29313/tjpi.v6i2.3181. https://ejournal.unisba.ac.id/ index.php/tadib/article/view/3181/2087
  9. Wahyu Ramadoni, Kusmintardjo, Imron Arifin.2016. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru (Studi Multi Kasus Di Paud Islam Sabilillah Dan Sdn Tanjungsari 1 Kabupaten Sidoarjo) Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, danPengembangan,Volume: 1 Nomor: 8Halaman: 1500—1504. EISSN: 2502-471X.file: /C:/Users/tosba/Downloads/6620-7077-1-SM.pdf
  10. https://salamadian.com/cara-penulisan-daftar-pustaka-dari-jurnal/ diakses pada tanggal 19 Desember 2019 pukul 12.00 WIB.