Abstract
The rapid development of information and communication technology, which has brought influence and change in the lives of people throughout the world. Influences and changes that occur due to the development of information and communication technology there are positive values, and there are also negative sides. In Indonesia, especially at this time, the development of information and communication technology has become a trend both among adults and young people. In addition to business, education and work related interests. Nowadays information and communication technology also plays an important role in socialization activities through various existing social networks. The problem is that social networking is now becoming a trend, especially for young people as an area where sexual offenders look for victims by exploiting the various characteristics of this virtual media. The role of information technology education itself in preventing child grooming on social media is to prevent crime in cyberspace (cyber crime) through a culture of computer use and a healthy Internet (Cyber Health). Healthy internet is an activity in conducting online activities both browsing, streaming and downloading properly and in accordance with applicable laws and regulations, especially the Information and Electronic Transaction Law. , regulations and guidelines, and also supplemented by interviews with resource persons.
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang mengglobal dapat mempengaruhi segala aspek kehidupan. Banyaknya inovasi yang dihasilkan dalam bidang teknologi informasi dapat membawa banyak manfaat dan disisi lain juga memungkinkan membawa dampak negatif. Di era teknologi informasi, sudah menjadi bagian dari gaya hidup, terutama dalam dunia Pendidikan. Teknologi Pendidikan adalah studi dan etika praktik untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses teknologi yang sesuai dan sumber daya. (2008)
Semakin berkembangnya teknologi telah memberikan peluang bagi setiap individu dalam melakukan komunikasi secara efisien dan real time. Kemajuan teknologi informasi bisa memungkinkan orang dewasa dalam melakukan pelecehan seksual yang tidak pantas pada anak-anak dengan menjalin kontak dengan meraka, mengembangkan hubungan, merawat calon korban untuk pelecehan sekesual
Belakangan ini Indonesia marak dengan kasus anak. Salah satunya adalah grooming. Grooming merupakan tindakan eksploitasi seksual terhadap anak melalui media sosial. Biasanya pelaku memanfaatkan jejaring sosial seperti: Instagram, Facebook, dan aplikasi lainnya yang mempunyai fitur video call untuk menjerat korban. Maka perlunya peran pendidikan teknologi informasi dalam mencegah child grooming yang semakin marak terjadi di Indonesia. Untuk itulah penelitian ini sangat penting untuk menganalisis dan memberikan gambaran peran pendidikan teknologi informasi dalam mencegah kasus child grooming.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka atau library research, Penelitian Literatur juga sering disebut dengan istilah penelitian Kepustakaan (Library Research). Penelitian kepustakaan lebih memerlukan olahan filosofis dan teoritis daripada uji empiris dilapangan. Hal ini dikarenakan sifatnya teoritis dan filosofis, Penelitian kepustakaan ini sering menggunakan pendekatan filosofis (philosophical approach) dari pada pendekatan yang lain. Metode penelitiannya mencakup sumber data, pengumpulan data, dan analisis data Bungin (2008)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pendekataan content analysis (kajian isi). Penelitian ini bersifat pembahasan yang mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Analisis ini biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Content analysis (kajian isi) secara umum diartikan sebagai metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks, tetapi di sisi lain analisis isi juga digunakan untuk mendeskripsikan pendekatan analisis khusus. Content analysis (kajian isi) adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistemtis. Content analysis dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, baik surat kabar, berita radio,iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain[1]
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini data terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Data primer meliputi buku-buku berkaitan dengan pendidikan teknologi informasi. Adapaun data sekunder meliputi pemahaman-pemahaman berkaitan dengan child grooming dan peran Pendidikan teknologi informasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat telah membawa pengaruh dan perubahan dalam kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Pengaruh dan perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut ada yang bernilai positif, dan ada pula sisi negatifnya.
Era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Baharudin dalam Haris [1] menyatakan tuntutan global menuntut dunia pendidikan menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, Teknologi informasi merupakan perkembangan sistem informasi dengan menggabungkan antara teknologi komputer dengan telekomunikasi.
Di Indonesia khususnya pada saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi tren baik dikalangan dewasa maupun muda. Selain untuk kepentingan bisnis, pendidikan, dan terkait pekerjaan, saat ini teknologi informasi dan komunikasi juga sangat berperan dalam aktivitas sosialisasi melalui berbagai jejaring sosial yang disediakan. Permasalahannya adalah jejaring sosial yang sekarang sedang menjadi tren, khususnya bagi para kaum muda ini kerap dijadikan area dimana pemangsa seksual mencari calon korbannya dengan memanfaatkan berbagai sifat media virtual ini.
Child Grooming
Child grooming adalah perilaku yang direncanakan yang bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan anak di bawah umur. Salah satu teori psikologis yang menjelaskan berbagai tahapan Child grooming di dunia fisik adalah teori Olson’s theory of luring communication (LCT). Menurut LCT, begitu groomer mendapatkan akses ke anak, tahap pertama adalah Deceptive Trust Development yangterdiri dari membangun hubungan kepercayaan. Pada tahap pertama ini groomer bertukar informasi pribadi termasuk usia, suka, tidak suka, dan lain lain. Tahap ini memungkinkan groomer untuk membangun kesamaan dengan korban. Dengan cara ini groomer mendapat informasi mengenai korban. Setelah hubungan kepercayaan dibangun, groomer melanjutkan ke tahap grooming. Pada tahap ini groomer memicu keingintahuan seksual korban. Tahap ini melibatkan penggunaan istilah seksual. Dalam tahap seperti itu, groomer dapat secara komunikatif merawat dan menjebak anak ke dalam perilaku seksual online. Begitu korban terlibat dalam tahap ini, siklus penjebakan dimulai. Dalam siklus ini, korban mulai mempercayai. Ketika proses perawatan intensif, korban menjadi terisolasi dari teman dan keluarga. Pada tahap akhir, groomer berusaha untuk melakukan pendekatan fisik anak. Pada tahap ini groomer meminta informasi mengenai, misalnya, jadwa dan lokasi orang tua.
Peran Pendidikan Teknologi Informasi
Adapun peran pendidikan teknologi informasi itu sendiri dalam mencegah child grooming pada media sosial adalah melakukan sosialisasi penggunaan Internet sehat dalam rangka upaya preventif mencegah terjadinya kejahatan dalam dunia maya (cyber crime) melalui budaya penggunaan komputer dan Internet yang sehat (Cyber Health). Internet sehat adalah merupakan kegiatan di dalam melakukan kegiatan online baik browsing, streaming dan download secara baik dan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya UU Informasi dan Transaksi Elektronik. Dengan kata lain Internet sehat merupakan kegiatan di dalam mengakses informasi secara online yang bermanfaat bagi semua orang yang mengaksesnya. Internet sehat saat ini sangat diperlukan karena Internet telah menjadi hal pokok dalam kehidupan sehari-hari. Seiring berkembangnya jaman pengguna Internet semakin meningkat pula khususnya pengguna media sosial (social networking), sedangkan dalam realitanya tidak semua orang dapat menggunakan Internet dan memanfaatkannya dengan baik. Dengan kondisi inilah diperlukanlah sutu pemahaman berupa penyuluhan atau sosialisasi penggunaan Internet yang baik supaya dapat membuka dan lebih memahamkan pada pengguna internet bagaimana dalam memanfaatkan internet dengan bijak khususnya dikalangan anak-anak dan remaja.
KESIMPULAN
Pengaruh dan perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tersebut ada yang bernilai positif, dan ada pula sisi negatifnya. Di Indonesia khususnya pada saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi tren baik dikalangan dewasa maupun muda. Pada Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, yang telah membawa pengaruh dan perubahan dalam kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Kemajuan teknologi informasi bisa memungkinkan orang dewasa dalam melakukan pelecehan seksual yang tidak pantas pada anak-anak dengan menjalin kontak dengan meraka, mengembangkan hubungan, merawat calon korban untuk pelecehan sekesual. Salah satunya Child grooming adalah perilaku yang direncanakan yang bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan anak di bawah umur. Maka Peran Pendidikan TeknologiInformasi dalam mencegah child grooming pada media sosial adalah melakukan sosialisasi penggunaan Internet sehat dalam rangka upaya preventif mencegah terjadinya kejahatan dalam dunia maya (cyber crime) melalui budaya penggunaan komputer dan Internet yang sehat (Cyber Health).
UCAPAN TERIMA KASIH
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang selalu memberkan dukungan sehingga kami dapat meneyelesaikan artikel ini.
References
- Budiman Haris. 2017. Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan. Al-Tadzkiyyah:
- Jurnal Pendidikan Islam, Volume 8 No. I 2017 P.ISSN: 20869118 E-ISSN: 2528-2476