Articles
DOI: 10.21070/icecrs2020527

The Role of the Aisyiyah Tanggulangin Branch in Overcoming the Problems of Children and Women


Peran Aisyiyah Cabang Tanggulangin dalam Mengatasi Persoalan Anak dan Perempuan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Aisyiah child women

Abstract

This study aims to determine the important role of Aisyiyah branch of Tanggulangin in Putat area in overcoming the problems of children and women. All data is taken from the result of interviews with administrators Aisyiyah Putat. Research results obtained from interview that Aisyiyah putat area has many good programs including : (1) routine recitation at the level of Aisyiyah branch leadership is held every week, (2) at the level of Aisyiyah branch leadership held every two weeks, (3) at the level Aisyiyah regional leader are held once every one mont which is carried out in Aisyiyah vranch leadership in rotation, (4) the social sector provides compensation, (5) the education sector establishes kindergarten and TPQ, and (6) the tabligh field holds recitation.

PENDAHULUAN

Masyarakat merupakan peranan penting dalam interaksi sosial. Dimana masyarakat saling melengkapi kebutuhan-kebutuhan sesama manusia.

Dalam kehidupan bermasyarakat pastinya ada permasalahan, baik permasalahan kecil maupun besar . Permasalahan tersebut bisa timbul dari pertengkaran keluarga ataupun pertengkaran dengan tetangga. Banyak faktor yang dapat menimbulkan sebuah permsalahan dan berinteraksi. Contohnya perlakuan terhadap anak yang kurang manusiawi dan juga perlakuan suami terhadap seorang istri. Maka sari itu perlunya komunikasi yang baik dan mampu menyesuaikan dengan lawan bicara.

Masalah lain yang timbul dalam kehidupan masyarakat seperti kenakalan anak melakukan transaksi atau mengkonsumsi narkoba yang melanggar peraturan pemerintah. Narkoba sangat berbahaya apabila disalah gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab apalagi digunakan oleh anak-anak pelajar atau di bawah umur. Efek dari pemakaian narkoba sangat berbahaya, bukan hanya berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi berdampak terhadap psikologi anak.

Selain itu permasalahan terhadap para kaum perempuan yang sering terjadi di masyarakat yaitu kekerasan dalam rumah tangga. Banyak faktor yang memicu terjadinya pertengkaran dalam rumah tangga seperti ketidak cocokan pendapat antar suami istri, kurangnya perhatian, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu menyelesaikan permasalahan dengan baik-baik. Untuk itu penelitian ini sangat penting untuk mengetahui pentingnya peranan Aisyiyah dalam mengatasi permasalahan anak dan perempuan yang terjadi di Tanggulangin tepatnya di daerah Putat.

M ETODE

Metode merupakan cara, jalan, atau petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis [1]. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah metode pencarian fakta dan interpretasi yang tidak menguji hipotesis serta memberikan gambaran mengenai kegiatan dengan tepat. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah metode studi kasus. Metode studi kasus menurut Arikunto [2] adalah metode yang di lakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Penelitian ini mengkaji mengenai kasus persoalan perempuan dan anak yang ada di Kecamatan Tanggulangin.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan dua data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan kepada para responden. Adapun data sekunder adalah pemahaman-pemahaman mengenai permasalahan perempuan dan anak yang diperoleh dari mengkaji buku-buku, dokumen, dan arsip yang terkumpul guna mengetahui dan sebagai pemahaman dalam penelitian ini mengenai program-program yang dilakukan oleh Asyiyah dalam mengatasi permasalahan perempuan dan anak yang ada di Kecamatan Tanggulangin.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di daerah tanggulangin tepatnya di Desa Putat pimpinan ranting organisasi Aisyiyah pertama kali didirikan pada tanggal 3 januari 1991 M, yang pada waktu itu dipimpin oleh Ibu Badro. Beliau menjabat selama dua periode, satu periode lima tahun masa kerja. Di dalam pimpinan ranting organisasi Aisyiyah di daerah Putat Tanggulangin ini terdapat dua kali pergantian pemimpin.

Saat ini organisasi Aisyiyah Putat Tanggulangin di pimpin oleh Ibu Maria Ulfah. Beliau juga menjabat dua kali periode. Namun pada tahun ini akan diadakan pemilihan pemimpin ranting organisasi Aisyiyah. Putat Tanggulangin yang baru

Dengan seiringnya waktu pimpinan ranting organisasi Aisyiyah di daerah Putat Tanggulangin ini bias mendirikan sekolah PG Aisyiyah 8 Putat pada tanggal 8 maret 2013.

Berikut ini adalah susunan pimpinan ranting Aisyiyah putat periode 2015-2020 adalah:

Ketua: Maria Ulfah, Sag

Wakil ketua:Ngatmani, Spd

Sekertaris: Kholifatin

Bendahara: Hj. Chusnul Chotimah, Spd

Wakil Bendahara: Hj. Lilik Rochim

Majelis Tabilgh: Hj. Umi Nadhofah

Manjelis Pendidikan: Lailatul Mufidah

Majelis Ekonomi: Lilil Abidin

Majelis Kesehatan: Nur Istiqomah

Majelis Kesejahteraan Sosial:Susi Primawati

Majelis Kader: Faridlotul Chasanah

Majelis HAM: Siti Aisyah, SH.

Lembaga Kebudayaan: Siti Chaulah

Dari hasil wawancara kami dengan ibu Badroh mengenai permasalahan anak dan perempuan, beliau menuturkan tidak ditemukan adanya permasalahan anak dan perempuan di sekitar desa Putat. Menurut beliau, jika ada keluarga yang melaporkan permasalahannya pada Aisiyah, Aisiyah bersedia untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun sejauh ini tidak ditemukan laporan adanya kasus permasalahan anak dan perempuan di desa Putat.

Tetapi beliau menyampaikan jika ada anak yatim piatu yang terkendala dalam pembiayaan sekolah maka pihak Muhammadiyah sangat bersedia membantu masalah finansial, hal itu benar terjadi bahkan kegiatan santunan ini rutin dilakukan tiap tahun. Muhammadiyah juga bekerjasama dengan Nadhatul Ulama dalam menyantuni anak yatim piatu serta anak yang kurang mampu. Dampak dari adanya santunan ini, para anak yatim piatu serta anak kurang mampu dapat terus melanjutkan pendidikannya tanpa terkendala masalah finansial.

Muhammadiyah di desa Putat dapat menyelenggarakan kegiatan santunan karena banyak donator rutin yang mensupport kegiatan ini. Lazizmu pun turut membantu. Tidak hanya dari donator dan lazizmu saja, Muhammadiyah juga memiliki beberapa sawah yang dikelola bersama yang kemudian hasilnya dapat dimanfaatkan salah satunya kegiatan santunan rutin ini.

Ada pula tempat menampung anak kurang mampu, yaitu di pondok An-nur yang terletak sekitar desa Putat, pondok ini sudah ditetapkan sebagai tempat pendidikan bagian kurang mampu serta yatim piatu, menurut beliau di sana banyak terdapat anak yang belum dapat membayar uang sekolah maupun uang mengaji, namun pihak Muhammadiyah tetap menampung anak-anak tersebut dan biaya pun ditanggung pihak Muhammadiyah. Biasanya tiap tahun dilakukan rekapan biaya yang harus dibayar oleh Muhammadiyah.

  1. Sejarah Aisyiah Putat
  2. Struktur Pimpinan Ranting Aisyiyah Putat
  3. Permasalahan Anak dan Perempuan
  4. Adapun Program Aisyiyah Putat

Aisyiyah merupakan wadah perjuangan dan amal usaha bagi kaum perempuan Muhammadiyah. Aisyiyah pun berkembang semakin pesat dan merupakan organisasi wanita modern. Ada berbagai program yang dikembangkan Aisyiyah untuk pembinaan dan pendidikan wanita. Aisyiyah di dalam persyarikatan Muhammadiyah sudah memberikan corak tersendiri dalam ranah sosial, pendidikan, kesehatan dan keagamaan yang selama ini menjadi persyarikatan Muhammadiyah.

Pengajian rutin di tingkat PRA (Pimpinan Ranting Aisyiyah) diadakan setiap minggu, sedangkan di tingkat PCA (Pimpinan Cabang Aisyiyah) diadakan setiap dua minggu sekali, dan pada tingkat PDA (Pimpinan daerah Aisyiyah) diadakan setiap sebulan sekali yang dilaksanakan di PCA (Pimpinan Cabang Aisyiyah) secara bergiliran.

Dari hasil wawancara kami dengan Ibu Hj. Badro beliau menyampaikan salah satu contoh di bidang social dan pendidikan seperti menyelenggarakan kegiatansan tunan yang mendapatkan banyak support dari berbagai pihak terutama Lazizmu yang sudah membantu memberikan donatur. Namun Aisyiyah di desa Putat ini sudah memiliki beberapa sawah yang dikelola bersama yang nantinya akan dimanfaatkan dengan kegiatan santunan yaitu memberikan jatah kepada janda yang ada di desa Putat tersebut.

Sedangkan untuk bidang pendidikannya beliau memaparkan, bahwasannya ranting putat ini mempunyai sekolah TK dan TPQ. Dimana gaji guru yang mengajar di TK maupun TPQ tersebut sudah dijatah oleh Pimpinan Cabang. Namun, adapula Pondok An-Nur sebagai tempat pendidikan bagi anak yang kurang mampu. Menurut beliau, untuk biaya pendidikannya sudah ditanggung oleh pihak Muhammadiyah. Sehingga untuk biaya pendidikan dan mengajinya tidak perlu di khawatirkan. Harapannya agar anak didik tetap bias sekolah tanpa memikirkan beban biaya pendidikan. Tidak hanya tentang biaya pendidikan yang ditanggung oleh pihak Muhammadiyah, melainkan semangat ibu-ibu aisyiyah dengan adanya pelatihan menjahit kerudung. Oleh karena itu, beberapa pelatihan memang diambil dari anggota ibu aisyiyah yang bersedia menularkan ilmunya untuk kaum wanita.

Adapula salah satu contoh di bidang tabligh membina kehidupan agama dengan meluruskan kepada masyarakat dengan cara mengadakan pengajian. Kegiatan majelis tabligh ini di antaranya, memberikan ceramah-ceramah kepada masyarakat baik di dalam masjid maupun diluar masjid seperti di rumah-rumah. Kegiatan dalam pengajian ini selain belajar mengaji, dakwah yang disampaikan lebih kepada pembahasan mengenai hukum-hukum islam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya menyangkut perempuan salah satunya mengenai tugas seorang ibu dalam ajaran islam sebagai orang tua yang banyak berperan dalam pembentukan karakter anaknya. Selain menyampaikan pesan dakwah melalui lisan, pesan dakwah ini juga disampaikan melalui perbuatan nyata, seperti mengadakan pengobatan gratis, khususnya bagi para lansia, pemberian sembako, dan membagikan zakat.

K ESIMPULAN

Persoalan perempuan dan anak merupakan persoalan yang umum terjadi di Indonesia. Disini peran Aisyiyah sebagai salah satuo rganisasi perempuan di Indonesia diharapkan menjadi salah satu wadah aspirasi masyarakat untuk mengadukan segala permasalahan perempuan dan anak.Melalui program-program kerja Aisyiyah diharapkan akan membantu mencari solusi mengenai segala permasalahan perempuan dan anak tersebut. Organisasi Aisyiyah cabang Tanggulangin merupakan organisasi cabang kemuhammadiyahan yang akan bersiap sedia menjadi wadah untuk membantu segala masalah perempuan dan anak melaui program-programnya seperti, bantuan santunan untuk anak yatim, ibu-ibu janda, dan pembiayaan sekolah bagi anak yang kurang mampu.

U CAPAN T ERIMA K ASIH

Kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yaitu bapak muhlasin yang telah membimbing kami dalam penyelesaian artikel ini, kami ucapkan kepada narasumber kami yakni ibu Hj. Badro dan ibu Maria Ulfa yang telah meluangkan waktu dan mensuport kegiatan kami. Tak lupa juga trima kasih kepada teman-teman kelompok yang senantiasa membantu dan menyelesikan artikel ini.

References

  1. Dudung Abdurahman. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
  2. Arikunto, Suharsimi. 1989.Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka cipta.