Articles
DOI: 10.21070/icecrs2020537

The Improvement of Community Human Resources through Education at the Muhammadiyah Gempol Branch


Peningkatan Sumber Daya Manusia Masyarakat Melalui Pendidikan di Cabang Muhammadiyah Gempol

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
History of Muhammadiyah The role of Muhammadiyah

Abstract

Muhammadiyah is an organization which was founded on November 12, 1912, in which KH. Ahmad Dahlan and his students founded the organization in the Kauman area of ​​Yogyakarta. At that time, the Dutch were controlled by the Dutch so that KH. Ahmad Dahlan to establish the organization until now this history is remembered by Muhammadiyah people. Increasingly, Muhammadiyah became one of the organizations which had leaders in sub-district areas called branch leaders where the branch leadership became the second hand of the central leadership of Muhammadiyah in cities or districts. Community resources are very enthusiastic about establishing this leader in the area so that many become figures in the area so that they set up schools so that the people in the area have a good education. Muhammadiyah's role in the community is to make good cadres and spread the message of amar ma'ruf nahi mungkar.

PENDAHULUAN

Muhammadiyah merupakan Gerakan islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid yang bersumber pada al-quran dan assunah. Muhammadiyah lahir pada tanggal 12 november 1912 yang mana KH. Ahmad Dahlan beserta murid muridnya mendirikan dengan mengamalkan ayat al qur’an yaitu surat Al Maun, Muhammadiyah berdiri di kauman Yogyakarta nama Muhammadiyah merupakan pengikut nabi Muhammad.

Muhammadiyah mengembangkan berbagai program untuk menjadikan kader-kader yang baik di bidang Pendidikan serta mengamalkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar agar masyarakat tau bagaimana tokoh-tokoh Muhammadiyah mendirikan organisasi tersebut serta mendirikan sekolah sekolah yang mana anak-anak di Indonesia ini perlu pendidikn yang sangat baik.

Dalam Muhammadiyah memiliki program kaderisasi yang mana program ini ingin memiliki kader-kader Muhammadiyah yang bagus dan dapat mengamalkan dakwah, dakwah ini tentang keagamaan yang melalui pegajian agar semua tau bahwa Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang bagus bagi masyarakat.

Disini peneliti akan mengambil bagian dari sumber daya masyarakat dalam Pendidikan dimana yang saya amati di sini kebanyakan masyarakat kurang tau sejarah yang di lalui oleh Muhammadiyah sehingga saya memiliki ide agar kita bisa menjelaskan semua sejarah Muhammadiyah dari kota, kabupaten, sehingga daerah kecamatan agar mereka memiliki Pendidikan yang baik.

METODE

Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha untuk menemukan dan menggambarkan secara naratif kegiatan yang dilakukan dan dampak dari tindakan yang dilakukan terhadap kehidupan mereka. Erickson [1] Seperti pada Metode yang kami lakukan ini untuk menggambarkan bagaimana SDA masyarakat sangat rendahpengetahuan melalui pendidikan muhammadiyah.

Penelitian kualitatif bertumpu pada latar belakang alamiah secara holistik, memposisikan manusia sebagai alat penelitian [2], melakukan analisis data secara induktif, lebih mementingkan proses dariapada hasil penelitian yang dilakukan disepakati oleh peneliti dan subjek peneliti. Fokus kajian penelitian atau pokok soal yang hendak diteliti, menggunakan metode deskriptif yang berupa melakukan kegiatan wawancara, observasi, serta melakukan dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah berdirinya Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Gempol

Muhammadiyah merupakan Gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang mana Muhammadiyah berdiri pada tahun 1912 dengan tokoh KH.Ahmad Dahlan beserta murid-muridnya yangmana Muhammadiyah juga memiliki Pendidikan yang sangat banyak terutama di SD,SMP,SMA serta Universitas.

Muhammadiyah mengembangkan berbagai program untuk pembinaan dan pendidikan masyarakat. Diantara aktivitasnya adalah membina dan mengembangkan kader-kader remaja di suatu organisasi otonom yaitu HW (Hizbul Wathon), Aisyiyah (Organisasi Perempuan), TS (Tapak Suci yaitu beladiri Muhammadiyah) juga mendirikan madrasah atau sekolah. Tentang keagamaan (tabligh) melalui pengajian, kursus, serta mengusahakan beasiswa untuk anak yang kurang mampu.

Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Gempol

Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bapak Swasono menjelaskan bahwa masyarakat Muhammadiyah terutama kaum muda di gempol sangat tidak memiliki rasa untuk menjadi kader Muhammadiyah yang keluarganya banyak di dalam pimpinan tersebut maka terobosan ketua pimpinan cabang untuk memiliki kader Muhammadiyah yaitu mengadakan pengajian rutinan bulanan.

Disini kami mengambil penelitian yang mana di kecamatan gempol sangat sedikit Pendidikan di Muhammadiyah kita sebagai kader Muhammadiyah di kecamatan gempol ingin sekali mengajak semua masyarakat gempol memiliki Pendidikan yang bagus karena di daerah tersebut kita dapat melihat sekolah-sekolah Muhammadiyah seperti SD Muhammadiyah 1 Gempol yang mana sd tersebut memiliki sejarah bagi pimpinan cabang Muhammadiyah di gempol. Pimpinana cabang Muhammadiyah gempol berdiri pada tahun 1965 yang mana pada saat itu bangsa Indonesia di kuasai oleh PKI maka masyarakat gempol antusisas mendirikan pimpinan ini, tokoh tokoh yang ada di pimpinan cabang gempol ini yaitu KH. Mansyur shodiq dan H. Syamsuri di mana dua tokoh tersebut memiliki putra yang menjadi kepala sekolah di SD Muhammadiyah 1 yaitu bapak ubed malik, serta ada juga tokoh yang melopori berdirinya pimpinan cabang Muhammadiyah di gempol yaitu Kiai Dahlan.

Berikut tokoh-tokoh pimpinan cabang yang menjabat sebagai ketua :

  1. 1975-1980 :Bapak sukardi suhud
  2. 1980-1985: Bapak baid malik
  3. 1985-1990:Bapak Ubaid malik
  4. 1990-1995:Bapak Khotib Mujtahid
  5. 1995-2000:Bapak Khotib Mujtahid
  6. 2000-2005: Bapak Hasiruddin
  7. 2005-2010:Bapak Drs.Waras Syukur
  8. 2010-2015:Bapak Swasono
  9. 2015-2020: Bapak Swasono

Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah di Gempol

Peran Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bapak Swasono menjelaskan bahwa masyarakat Muhammadiyah terutama kaum muda di gempol sangat tidak memiliki rasa untuk menjadi kader Muhammadiyah yang keluarganya banyak di dalam pimpinan tersebut maka terobosan ketua pimpinan cabang untuk memiliki kader Muhammadiyah yaitu mengadakan pengajian rutinan bulanan

Program- program Pimpinan Cabang Muhammadiyah Di Gempol

Program-program pimpinan cabang Muhammadiyah gempol yaitu :

Bidang Waqof

Di bidang ini sudah berjalan tetapi masih ada yang belom terselesaikan yaitu sertifikat tanah yang sudah di buat.

LAZIZMU

Di bidang ini semua program sudah terlaksanakan sehingga kita dapat menjadikan suatu amal usaha di muhammadiyah.

BKIA

Dimana bidang ini sudah berjalan beberapa bulang tetapi berhenti sampai sekarang di karenakan kader muhammadiyah tidak memiliki dokter yang pas akan tetapi waktu itu sudah berjalan tetapi allah terlalu cepat mengambil nyawa dokter dari IPM.

Persoalan- persoalan SDA Masyarakat

Persoalan yang saya hadapi di penelitian ini sda masyarakat melalui Pendidikan di cabang gempol yaitu :

  1. Masyarakat belom mengetahui bagaimana tokoh-tokoh mendirikan pimpinan tersebut.
  2. Banyak kaum muda yang tidak antusias menjadi kader-kader muhammadiyah yang baik.
  3. Serta kebanyakan orang tua tidak memilih sekolah atau madrasah yang berada di lingkup muhammadiyah.

Dalam mengatasi persoalan ini saya selaku kaum muda akan memberikan suatu penjelasan melalui pertemuan sesame kaum muda di cabang gempol serta melakukan pendekatan atau silaturahmi di setiap masyarakat Muhammadiyah.

Tokoh tokoh Muhammadiyah di cabang gempol yaitu Kh. Masyur Shodiq dan H. Syamsuri yang mana mereka adalah salah satu tokoh yang memiliki pemikiran untuk mendirikan pimpinan cabang Muhammadiyah di gempol salah satunya yaitu berdirinya SD Muhammadiyah 1 Gempol tanah yang di tempati oleh SD tersebut yaitu pemberian dari bapak Syamsuri yang dulunya bekerja di PDAM. Beliau memberikan tanah tersebut sehingga berdirilah pimpinan cabang Muhammadiyah di Gempol.

KE SIMPULAN

Muhammadiyah merupakan suatu organisasi dimana didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan yang mencerminkan dalam surat al maun. Nama Muhammadiyah merupakan pengikut nabi Muhammad yang di maksud pengikut nabi Muhammad ialah menyebarkan dakwah Muhammadiyah melalui dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Muhammadiyah berkembang luas di bangsa ini terutama di kecamatan gempol yang mendirikan pimpinan cabang Muhammadiyah, SDA masyarakat di gempol sangatlah minim pengetahuan atau Pendidikan yang menjelaskan tentang Muhammadiyah maka dari itu saya menjelaskan dengan simple di dalam materi ini serta ketua pimpinan cabang di sana sangat bangga jika kita sebagai kader Muhammadiyah mengetahui sejarah ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih peneliti ucapkan kepada rekan-rekan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Ucapan terimakasih yang kedua peneliti ucapkan untuk ketua serta anggota pimpinan cabang Muhammadiyah yang telah membantu memberikan data maupun informasi yang dibutuhkan pada penelitian ini. Peneliti juga mengucapkan terimakasih pada berbagai pihak yang telah membantu, memberikan masukan serta mendukung.

References

  1. Yoni Ardianto “Behind every quantity there must lie a quality” Gertrude Jaeger Selznick, Ph.D. pada Sofaer (1999).
  2. Moeloeng, Lexi J. 2010. Metodologi penelitian kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya