Articles
DOI: 10.21070/icecrs2020539

The Role of Teachers in Implementing Responsibility Characters in Grade IV Students at SD Negeri Kedungboto


Peran Guru dalam Mengimplementasikan Karakter Tanggung Jawab pada Siswa Kelas IV di SD Negeri Kedungboto

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Role of Teachers Implementation Character of Responsibility

Abstract

This study discusses the role of the teacher in implementing the character of responsibility in fourth grade students at SDN Kedungboto-Porong. The focus of this research leads to the fourth grade teachers about the role of the teacher in implementing the character of responsibility in SDN Kedungboto. This research uses qualitative research. Type of descriptive qualitative research. This study uses the collection techniques used, namely observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used to describe the results of interviews of research subjects, taken from the results of observation. The results showed the teacher's role in implementing the character of responsibility in grade IV students at Kedungboto-Porong Elementary School were teachers as educators, teachers as instructors, teachers as tutors, teachers as models and role models, teachers as models and role models, teachers as assessors. While the supporting factors of teachers in implementing the character of responsibility in grade IV students at SDN Kedungboto-Porong are the cohesiveness of the school principal and the teacher, as well as the role of the parents, the students' awareness. The inhibiting factor is the low parental control, affecting the community environment. The teacher in implementing the character of responsibility has been very approved, involving several students who still have bad character. However, there are more students who have good character.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan unsur penting bagi kehidupan setiap manusia untuk mengembangkan sumber daya manusia yang utuh dan memiliki skill. Seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 [1] , yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Krisis moral yang terjadi saat ini sering kita temui adalah sudah mulai hilangnya norma, maraknya angka kekerasan, pornografi, mencontek atau menjiplak saat ujian, kebiasaan bullying di sekolah. Menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini diharapkan agar menghasilkan generasi muda masa depan yang berilmu, berbudaya di era globalisasi. Menurut Thomas Lickona [2] pendidikan karakter adalah perihal yang menjadikan sekolah karakter, di mana sekolah adalah tempat terbaik untuk menanamkan karakter. Tanggung jawab menjadi salah satu alasan penerapan bagi peserta didik untuk menghormati aturan yang ada di rumah maupun di sekolah, dan menghargai sesama di dalam kelas.Seperti menurut Novan Ardy Wiyani [3] “Seseorang yang mempunyai niat dan tekad untuk menerapkan tanggung jawab akan mengarahkan segala kemampuan terbaiknya dan mempertanggung jawabkannya

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rizka Puji Rahayu di SD 1 Pedes Sedayu Bantul mengatakan bahwa Kegiatan belajar mengajar merupakan proses yang sangat penting karena guru berinteraksi langsung dengan peserta didik. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedungboto merupakan lembaga sekolah yang memberikan peran cukup kepada peserta didiknya dalam mendidik dan membina peserta didik agar menjadi siswa-siswi yang memiliki rasa tanggung jawab.

Berdasarkan hasil pengamatan awal di SD Negeri Kedungboto Porong-Sidoarjo sudah diterapkan pendidikan karakter yaitu nilai tanggung jawab. Siswa belajar untuk bersikap tanggung jawab dan mentaati peraturan yang berlaku baik di kelas maupun di sekolah seperti halnya membuang sampah pada tempatnya, melaksanakan jadwal piket, dan bertanggung jawab terhadap semua tidakan yang telah dilakukannya. Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana Peran Guru Dalam Mengimplementasikan Karakter Tanggung Jawab Pada Siswa Kelas IV di SDN Kedungboto-Porong .

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kedungboto-Porong. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah bulan Mei-Juni 2019.Subjek penelitian yang digunakan adalah guru kelas IV, siswa kelas IV, dan Kepala Sekolah. objek penelitian ini implementasi karakter tanggung jawab pada siswa kelas IV di SD Negeri Kedungboto-Porong.

Teknik pengumpulan data perlu dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan data yang valid dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.Data dianalisis menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Teknik keabsahan datadalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dimana triangulasi sumber adalah untuk menguji kreadibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber [4].

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peran guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab pada siswa kelas IV di SDN Kedungboto-Porong

Peran guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab terlihat ketika siswa dapat diandalkan ketika mengerjakan tugas. Seperti halnya melaksanakan tugas sesuai dengan aturan/kesepakatan, melaksanakan tugas piket yang menjadi kewajibannya di kelas, bekerjasama dengan kelompoknya, Bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan.

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu sesuai dengan aturan kesepakatan bersama. Guru yang menjadi contoh teladan bagi para siswanya, guru juga berperan untuk membiasakan kebiasaan siswa dalam hal melaksanakan tugas-tugasnya sesuai .dengan aturan kesepakatan. Berdasarkan pendapat dari Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo [5] mengatakan bahwa sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara mandiri berkaitan dengan pembelajaran. Guru berusaha menumbuhkan sikap tanggung jawab siswa dalam pelaksanaan tugas baik dirumah maupun tugas di sekolah. Apabila siswa melanggar aturan yang telah disepakati bersama maka guru tidak akan menerima hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh siswa.

Guru harus mampu mengajarkan kepada peserta didik dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran, dan sebagai pengarah peserta didik dalam mengambil suatu keputusan. Menurut Muchlas Samani [6] yang menyatakan salah satu ciri dari orang yang bertanggung jawab yaitu dapat diandalkan ketika sepakat mengerjakan sesuatu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar siswa sudah dapat diandalkan ketika sepakat mengerjakan sesuatu. Selain itu siswa juga dapat bekerjasama dengan baik terlihat pada saat melakukan observasi. Ketika obervasi berlangsung guru mendampingi secara bergilir kepada kelompok-kelompok yang telah terbentuk. Peran seorang guru salah satu nya membimbing siswa agar mampu bekerjasama dalam kelompoknya. Hal ini dilakukan guru dengan cara membentuk kelompok beserta leader nya agar dapat membantu teman-temannya dalam proses pembelajaran seara berkelompok. Hasil observasi bahwa guru selalu mendampingi secara bergilir dari kelompok satu ke kelompok lainnya, dan memberikan solusi apabila ditemui kelompok yang mengalami kesulitan

Keteladanan sebagai model sekaligus motivator bagi siswanya seperti hanya melaksanaan tugas piket bertujuan untuk menjaga kebersihan kelas dan kenyamanan ketika pembelajaran. Hal ini juga menumbuhkan sikap tanggung jawab siswa untuk merawat dan menjaga kebersihan kelasnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Daryanto dan Suyatri Darmiatunialah (2013:51) untuk mengembangkan pendidikan karater tanggung jawab mengembangkan pikiran dan pemahaman serta perasaan positif siswa tentang manfaat mematuhi aturan, agar siswa memiliki karakter tanggung jawab.

Berdasarkan hasil penelitian guru selalu memantau kegiatan rutin yang dilakukan siswa seperti piket kelas. Kegiatan ini tidak semata-mata hanya dilakukan siswa saja melainkan dilakukan oleh dewan guru. Tugas piket guru yakni menyambut kedatangan siswa, memeriksa kebersihan dan kerapian siswa. Sedangkan tugas piket siswa yaitu membersihkan papan tulis dan ruang kelas. Kegiatan piket kelas ini rutin dilaksanakan pada setiap jenjang, dengan demikian guru dapat berkolaborasi dalam memantau perkembangan siswa apakah mereka dapat diandalkan dalam melaksanakan pike kelas atau tidak.

Seperti yang dikatakan Mansur Muslich [6] bahwa pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan Novan Ardy Wiyani [3] menyatakan bahwa pengembangan buadaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dapat dilakukan melalui kegiatan pengembangan diri. Salah satu kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara kegiatan rutin.

Hasil dari penelitian diketahui bahwa dengan bantuan guru siswa dapat meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat, misal terlambat masuk kelas dan ketika berselisih dengan teman. Saat penelitian berlangsung semua siswa datang tepat waktu, akan tetapi peneliti menjumpai siswa yang berselisih dengan temannya dan meminta maaf. Seperti hal nya menurut Zubaedi [7] bahwa guru harus mampu mendorong dan membuat perubahan sehingga kepribadian, kemampuan dan keiginan guru dapat menciptakan hubungan yang saling menghormati dan bersahabat dengan siswanya. Guru berusaha menumuhkan sikap tanggung jawab siswa dalam mempertanggung jawabkan atas semua tindakan yang telah dilakukan. Salah satu cara yang dilakukan oleh guru yaitu dengan mengajarkan kepada siswa harus bisa mempertanggung jawabkan semua tindakan nya terutama tindakan yang kurang baik dengan cara berani meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Setiap peserta didik harus memiliki rasa tanggung jawab pada diri masing-masing. Tanggung jawab peserta didik sebagai pelajar yaitu belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan oleh guru kepadanya, serta bersikap disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap peserta didik wajib melaksanakan tanggung jawab tersebut tanpa terkecuali. Akan tetapi pada kenyataannya banyak peserta didik yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar.

Faktor pendukung dan guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab pada siswa kelas IV di SDN Kedungboto-Porong.

Faktor pendukung merupakan sebuah kunci keberhasilan SDN Kedungboto-Porong dalam menjalankan program pendidikan karakter tanggung jawab. Faktor pendukung tersebut adalah:

1)Kekompakan antara kepala sekolah dengan guru.

2)Adanya pera aktif dari orang tua siswa

3)Kesadaran para siswa

Guru harus berupaya untuk membimbing dan mengarahkan perilaku peserta didik kearah yang positif, dan menunjang pembelajaran. Pengimplementasian karakter tanggung jawab yang dilakukan oleh guru yakni adaya kekompakan antara kepala sekolah dengan guru, hal ini dilakukan demi terapainya suatu tujuan yang diinginkan. Adanya keterlibatan dewan guru terhadap peran guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab merupakan syarat mutlak adanya. Karena kepala sekolah dan guru sebagai pembimbing dan pengawas langsung di lapangan. Bukan hanya itu peran aktif orang tua siswa juga penting, orang tua juga ikut berperan aktif dalam membimbing anak agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara utuh. Orang tua selalu melaksanakan sharing dengan guru untuk mengetahui perkembangan anak selama berada di sekolah. akan tetapi tidak semua orang tua menyadari hal tersebut. Kesadaran siswa merupakan hal yang utama, kesadaran yang tumbuh dari diri siswa dalam menerpakan kehidupan yang betanggung jawab. Faktor ini telah menjadi kekuatan yang sangat handal dalam terlaksananya peran guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab di SDN Kedungboto-Porong.

Guru harus berupaya untuk membimbing dan mengarahkan perilaku peserta didik kearah yang positif, dan menunjang pembelajaran. Sebagai contoh atau teladan, guru harus memperlihatkan perilaku tanggung jawab yang baik kepada peserta didik, karena bagaimana peserta didik tidak akan bertanggung jawab kalau gurunya tidak menunjukkan sikap tanggung jawab. Sebagai pengendali guru harus mampu mengendalikan seluruh perilaku peserta didik di sekolah. Dengan adanya pengertian dari guru, maka masing-masing melaksanakan tugas pengabdian sebaik-baiknya, sehingga tercapai tujuan bersama yakni dalam peran guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab pada siswa lebih maksimal.

Faktor penghambat guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab pada siswa kelas IV di SDN Kedungboto-Porong.

Proses pelaksanaan dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab tidak terlepas dari beberapa faktor penghambat yang mejadikan kendala dalam suatu program atau kegiatan di dalamnya yaitu: faktor keluarga yang mempengaruhi adanya kendala seperti kurangnya perhatian, kurang bisa mengatur waktu dengan baik, kurangnya kontrol dari orang tua mengenai tugas-tugas dan hasil pembelaaran anaknya di sekolah. Solusi yang dilakukan guru SDN Kedungboto-Porong untuk mengatasi faktor penghambat yang ditimbulkan oleh keluarga adalah dengan mengadakan pertemuan kepada orang tua siswa, agar di rumah anak di didik dengan menerapkan karakter tanggung jawab yang ada di sekolah.

Selain itu Pengaruh lingkungan masyarakat yang kurang mendukung terhadap tanggung jawab siswa yakni yang menjadi hambatan yang cukup besar. Apalagi pengaruh perkembangan lingkungan dan banyak yang tidak sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Justru banyak waktu yang dihabiskan oleh siswa adalah waktu di luar lingkungan sekolah.Adanya persewaan playstation yang membuat anak lupa akan waktu dan tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Hal ini peran keluarga dan sekolah sangat diperlukan oleh anak untuk selalu memberikan tauladan atau contoh dan pembiasan untuk berperilaku bertanggung jawab.Solusi yang dilakukan guru SDN Kedungboto-Porong untuk mengatasi faktor penghambat yang ditimbulkan oleh lingkungan masyarakat adalah perhatian khusus dari pihak sekolah dengan menggerakkan petugas keamanan sekolah untuk memantau siswa yang dekat dengan rumahnya.

KESIMPULAN

Peran guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab pada siswa kelas IV di SDN Kedungboto-Porong adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru sebagai model dan teladan, guru sebagai penilai. Peran guru sudah cukup baik, karena guru kelas sudah menerapkan aspek-aspek peranan guru tersebut dengan baik. Adapun faktor pendukung guru dalam mengimplementasikan karakter tanggung jawab pada siswa kelas IV di SDN Kedungboto-Porong adalah a) Kekompakan kepala sekolah dengan guru. b) Peran serta orang tua siswa. c) Kesadaran para siswa. Faktor penghambatnya adalah a) Kurangnya kontrol orang tua b) Pengaruh lingkungan masyarakat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terselesaikannya penelitian serta tulisan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Dr. Hidayatullah, M.Si, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dr. Akhtim Wahyuni, M.Pd selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan. Tri Linggo Wati, M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Muhlasin Amrullah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing. Bapak Kepala Sekolah, Guru Kelas IV, dan siswa kelas IV SDN Kedungboto-Porong, dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

[7] Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter. (Jakarta: Prenada Media Group).

References

  1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
  2. Thomas Lickona. (2004). Character Matters. New York: Somon&Schuster.
  3. Novan Ardy Wiyani. (2013). Konsep, Praktik & Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media).
  4. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta).
  5. Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo. (2016). Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek yang Mempengaruhi, (Jakarta: PT Bumi Aksara).
  6. Masnur Muslich. (2013). Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. (Jakarta: Bumi Aksara).
  7. Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter. (Jakarta: Prenada Media Group).