Abstract
General Background: Local agricultural commodities hold significant potential for driving rural economic development when processed into value-added products. Specific Background: Sumberpitu Village possesses abundant and high-quality durian resources; however, their utilization remains suboptimal, with limited efforts to transform them into marketable culinary innovations. Knowledge Gap: There is a lack of empirical studies exploring how locally sourced durian can be processed into innovative products that contribute to economic empowerment at the village level. Aims: This study aims to identify the potential of local durian in Sumberpitu Village and analyze the role of culinary innovation—specifically durian pancakes—in increasing the economic value of durian and supporting local livelihoods. Results: Employing a qualitative descriptive method, data were gathered through interviews, observations, and document analysis. The findings reveal that Sumberpitu’s durians are diverse and of high quality, providing a strong foundation for product development. Culinary innovations such as durian pancakes are identified as promising products with the potential to become signature items of the village. Novelty: This study presents a focused approach to rural development through culinary innovation by leveraging a specific local commodity, positioning it as a community-based entrepreneurship opportunity. Implications: Developing durian-based culinary products not only increases community income and generates employment but also strengthens the local economy by promoting village identity and food-based tourism. Thus, culinary innovation rooted in local resources emerges as a strategic tool for rural economic advancement.
Keywords: Durian, Culinary Innovation, Sumberpitu Village, Rural Economy, UMKM
Highlights:
-
Durian pancakes have strong potential as a village signature product.
-
Culinary innovation transforms local resources into economic value.
-
Village identity is strengthened through food-based entrepreneurship.
I. Pendahuluan
Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki beragam buah-buahan eksotis yang tersebar di seluruh nusantara. Salah satu buah yang paling digemari dan memiliki nilai ekonomi tinggi adalah durian. Dikenal dengan aromanya yang khas dan rasanya yang lezat, durian tidak hanya dinikmati sebagai buah segar, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai produk kuliner yang menggugah selera. Desa Sumberpitu sendiri merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki potensi durian lokal yang sangat besar. Durian dari desa ini dikenal memiliki kualitas yang unggul, dengan rasa manis legit dan aroma yang khas, sehingga sangat digemari oleh masyarakat. Namun, selama ini durian di Desa Sumberpitu hanya dinikmati dalam bentuk buah segar. Padahal, potensi durian lokal ini sangat besar untuk dikembangkan menjadi berbagai produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi.
Desa Sumberpitu merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Mata pencaharian utama warga ini adalah bertani, berkebun dan beternak. Mayoritas warga adalah peternak dan petani yang mencari rejeki dengan cara memeras susu sapi dan juga bersawah. Di sektor pertanian Kecamatan Sumberpitu, terdapat beberapa permasalahan pokok. Salah satunya adalah tingkat pendapatan petani yang masih rendah karena kurangnya upaya pengembangan potensi sumber daya hayati secara lokal di bidang pertanian dan peternakan. Selain itu, animo masyarakat, terutama kaum muda, untuk menjadi petani juga rendah. Mereka cenderung memilih berurbanisasi atau mencari pekerjaan di luar kampung halamannya. Selanjutnya, belum ada wadah kewirausahaan yang difokuskan pada usaha kecil, pertanian, peternakan, dan kerajinan dengan memanfaatkan potensi sumber daya hayati yang tersedia secara lokal.
Sumberpitu sendiri merupakan salah satu desa yang mempunyai potensi sumber daya alam hayati yang besar seperti tanaman cengkeh, alpukat, durian, nangka dan pertanian sapi dengan memeras susu sapi. Tanaman hortikulturan buah-buahan seperti durian, nangka biasanya produktif berbuah setiap tahun Masyarakat setempat mengembangkan tanaman ini melalui system pekarangan campuran. Sistem pertanian ini dilakukan di lahan pekarangan masyarakat dimana pola tanamannya mencampur beberapa jenis tanaman buah. Mayoritas warga Desa Sumberpitu memiliki pohon durian masing- masing di lahan perkebunannya walaupun dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Begitu juga di Desa. Beberapa Desa yang ada di kecamatan Tutur ini sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat luas sebagai daerah penghasil durian.
Kontribusi Umkm terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi. Tingginya jumlah Umkm di Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan, yang mendoong perubahan pada pola konsumsi barang dan jasa menjadi momentum untuk mengakselerasi digital. Kementerian Koperasi dan UKM, menyampaikan bahwa jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Berdasarkan data tersebut, maka perlu diadakan kolaborasi dari civitas akademis perguruan tinggi dalam membantu pengetahuan terhadap pengusaha UMKM agar para pengusaha mendapatkan informasi dan saran yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya dan terus berkembang. Sehingga, pada kondisi ini melatarbelakangi para team pengabdian untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat di salah satu UMKM.
Durian (Durio zibethinus Murr) merupakan buah tropis dari famili Bombacaceae yang memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga cocok untuk pertumbuhan di Indonesia. Buah durian yang matang memiliki panjang sekitar 30-45 cm, lebar 20-25 cm, dan berat antara 1,5-2,5 kg. Di dalam setiap buah terdapat 5 juring yang berisi 1-5 biji, diselimuti oleh daging buah berwarna putih, krem, kuning, atau kuning tua. Varietas durian menentukan ukuran buah, rasa, tekstur, dan ketebalan daging. Tanaman durian biasanya ditanam di daerah dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dalam iklim basah, dengan suhu udara 25-32 derajat Celsius, kelembapan udara sekitar 50-80%, dan intensitas cahaya matahari sekitar 45-50%.
Saat musim panen durian tiba, banyak buah durian yang siap dijual di beberapa Desa di Kecamatan Tutur, termasuk di Desa Sumberpitu. Karena melimpahnya durian selama musim panen, harga jualnya terkadang rendah. Jarak tempuh yang cukup jauh dengan kondisi jalan yang kurang memadai membuat masyarakat luar enggan membeli durian langsung dari pemiliknya di Desa-Desa penghasil durian tersebut. Biaya transportasi juga besar untuk membawa hasil panen durian dari ladang ke pasar karena jarak yang jauh dari pusat kota. Akibatnya, warga Desa cenderung menjual durian kepada para pengepul dengan harga yang relatif murah. Hal ini menyebabkan potensi ekonomi warga setempat rendah. Penjualan durian dalam bentuk segar saja tidak cukup untuk meningkatkan perekonomian warga karena daya tahan buah durian segar hanya sehari jika tidak diberi perlakuan khusus. Namun, dengan pengolahan yang baik, daya simpan durian bisa bertahan hingga 2 bulan. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, daging buah durian kini dapat di vakum dan dipak, lalu dibekukan untuk memperpanjang daya simpannya sehingga bisa diekspor. Durian juga banyak dijual dalam bentuk olahan seperti pancake, es krim, dan kue. Pancake durian dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan beku (Frozen Pancake), sedangkan untuk dibawa keluar daerah, pancake durian bisa bertahan hingga 15 jam.
Satu langkah untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal di Desa Sumberpitu adalah melalui penyuluhan dan pelatihan kepada ibu-ibu di Desa ini tentang cara mengolah daging durian menjadi pancake durian. Pancake ini kemudian dapat dijual di pasar lokal atau secara online melalui platform media sosial untuk jangka waktu yang lebih lama. Program ini bertujuan untuk mendorong pengembangan kewirausahaan di Desa, khususnya di bidang kuliner dengan memanfaatkan durian sebagai komoditas utama. Kewirausahaan disini mencakup proses kreativitas dan inovasi yang sistematis untuk memenuhi kebutuhan atau memecahkan masalah konsumen. Dengan memberikan pelatihan produksi kue seperti pancake durian, diharapkan akan ada peningkatan jumlah usaha kecil menengah, yang merupakan visi jangka panjang untuk meningkatkan perekonomian Desa.
Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk mendorong warga Sumberpitu untuk melakukan upaya pengembangan kewirausahaan dalam bidang kuliner terutama dalam penciptaan dan pengembangan produk lokal identitas Desa Sumberpitu dengan memanfaatkan buah durian sebagai komoditas utama di Desa Sumberpitu. Kewirausahaan ini adalah hasil dan proses dalam menerapkan kreativitas dan inovasi yang dilakukan dengan sistematis dan teratur terhadap kebutuhan dan peluang yang ada untuk memenuhi atau memecahkan masalah konsumen yang dalam hal ini adalah para wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Desa Sumberpitu . Dengan memberikan pelatihan produksi kue khas dengan bahan yang umum dijumpai oleh warga desa, diharapkan ada pertumbuhan jumlah unit usaha kecil menengah sebagai visi jangka panjang peningkatan perekonomian di Desa Sumberpitu Kabupaten Pasuruan.
Manfaat dari program pengabdian ini adalah supaya Desa Batetangnga dapat memiliki identitas, terutama di bidang kuliner, sehingga turis yang datang untuk wisata alamnya juga dapat membeli oleh-oleh khas Kanang Desa Batetangnga. Identitas kuliner diharapkan selain dapat menarik wisatawan, juga dapat memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan berwirausaha, serta meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.
II.Metode
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UMKM Pancake Durian dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi, sebagaimana terlihat pada gambar berikut :
Figure 1. Metode
Berdasarkan gambar 1 diatas menunjukan bahwa dalam tahap awal (persiapan) mulai pembentukan tim, rapat tim, hingga yang dilakukan saat pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat adalah sosialisasi kepada pelaku UMKM dengan pengajuan program dan persiapan pembekalan, setelah disepakati waktunya maka penyampaian pelatihan dilakukan meliputi metode berikut :
- Survei awal, Pengabdian awal kepada masyarakat (PKM) dimulai dengan melaksanakan survei untuk mengetahui kondisi dan situasi warga serta potensi yang dimiliki daerah Sumberpitu. Analisis situasi untuk memperoleh gambaran permasalahan yang dihadapi oleh itra dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara terhadap pengurus desa setempat, bapak lurah, perwakilan ibu-ibu PKK, masyarakat sekitar, serta peninjauan langsung ke lokasi mitra.
- Perencanaan, setelah penentuan prioritas dan solusi permasalahan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah perancangan dan perencanaan program. Tim pengusul program untuk menentukan perencanaan program kerja untuk mitra.
- Diskusi, dalam hal ini pelaku umkm kita berikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan memaksimalkan pemasaran secara online.
- Penentuan prioritas dan solusi permasalahan, penentuan prioritas permasalaha dilakukan bersama antara tim pengusul program KKN dengan prngurus desa Sumberpitu, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Melalui diskusi yang dilakukan yang dilakukan, ditetapkan 3 prioritas utama. Selain itu penentuan prioritas permasalahan, pada tahap ini juga dicari solusi yang tepat bagi permasalahan mitra sebagai fokus utama program kkn yang diajukan. Secara garis besar, solusi untuk permasalahan pertama samap dengan ke enam dapat tercapai melalui pelatihan, pengajaran, pengaturan tata letak, serta penambahan sarana dan prasarana yang menjadi luaran utama dan tambahan program kkn.
- Mencari permasalahan selama produksi serta mengatasinya seperti setelah produksi siap jadi maka dimasukkan ke frozen, ketika di forzen listrik harus stabil, maka frozen memakai stabilizer untuk menjaga produk tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan.
- Pelaksanaan pelatihan, dengan pembuatan produk kuliner sebagai identitas desa yang nantinya juga membantu pemanfaatan hasil tani desa Sumberpitu dilaksanakan pada tanggal 22 januari pada jam 4 sore di Balai Desa Sumberpitu, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan . Selain itu, tim pengabdian juga memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dapat digunakan warga Desa Sumberpitu untuk memulai usaha industri rumahan yang berkaitan dengan produk kuliner identitas.
Figure 2. Pemaparan Materi Pembuatan Pancake
III. Hasil dan Pembahasan
Aktivitas pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan pada tanggal 22-23 Januari dan jam 3-4 Sore berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan awal. Suasana yang kondusif tersirat antusiasme penerimaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo terdiri dari beberapa mahasiswa. Peserta sebagian besar merupakan ibu-ibu PKK.
Figure 3.Peserta Pelatihan
Partisipasi Mitra
Pelatihan dilakukan 1 sesi, sesi dengan pembuatan Pancake Durian produksi dimulai dari pembuatan kulit pancake dan diberi warna kuning. Antusiasme warga juga terlihat dari banyaknya peserta yang maju ke depan untuk langsung mencoba membuat kulit pancake. Kemudia setelah kulit pancake matang, dibuatlah isian pancake durian dari daging durian desa Sumberpitu, serta whipped cream atau krim kocok, setelah selesai, isian pancake dimasukkan kedalam kulit dan kemudian dilipat menyerupai amplop. Pancake durian lebih enak disajikan dingin (atau disimpan didalam freezer): kemudian pancake durian yang telah dilipat akan dimasukkan kedalam freezer, karena beberapa jam sebelum sosialisasi kita membuat sampel terlebih dahulu. Pancake durian dapat dinikmati setelah dingin.
Pembahasan
Sesuai dengan keadaan di Desa Sumberpitu sendiri karena melimpahmya durian di Desa Sumberpiti menjadi peluang bagi masyarakat setempat untuk berinovasi dan menciptakan produk kuliner yang unik dan menarik. Salah satu inovasi yang berhasil tim KKN adalah durian pancake. Durian pancake adalah hidangan yang terbuat dari daging durian yang diolah dan dibungkus dengan kulit pancake yang tipis dan lembut. Rasanya manis, lezat, dan aroma durian yang khas membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di Desa Sumberpitu. Durian pancake memiliki potensi besar untuk menjadi produk unggulan, durian pancake juga memiliki beberapa unggulan yang pertama unik dan berbeda, durian pancake adalah produk yang unik dan tidak mudah ditemukan di daerah lain. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman kuliner yang berbeda. Yang kedua menggunakan bahan baku lokal dan memberdayakan petani durian. Yang ketiga praktis dan mudah dikemas, durian pancake dapat dikemas rapi dan mudah dibawa sebagai oleh-oleh. Hal ini memudahkan wisatawan untuk menikmati durian pancake dimana saja. Yang keempat, durian pancake dapat dipasarkan tidak hanya di Desa Sumberpitu, tetapi juga didaerah lain, bahkan bisa diekspor ke luar negeri.
Pancake Durian Sumberpitu juga merupakan salah satu produk olahan yang sangat populer di Indonesia. Pancake durian terbuat dari sejenis kulit lumpia yang tipis yang berisi daging buah durian yang sudah dihaluskan, biasanya dicampur dengan whipped cream atau krim kocok. Bentuk pancake durian mirip bantal dengan ukuran serta warna bermacam-macam
Bahan-Bahan | Cara Membuat |
Kulit pancake :500 gr tepung terigu2 butir telur4 sendok madu (pengganti gula)Sejumput garam2 sendok makan tepung maizena2 kotak susu ( bisa pakai susu sapi)30 ml air 4 sendok makan minyakPewarna makanan (optional)Air Es2 Buah durian Sumberpitu | Campurkan telur, madu, garam aduk sampai adonan larutTambahkan tepung terigu, tepung maizena, susu cair, air, minyak dan aduk hingga merata sampai tidak ada gumpalan.Saring adonanaTambahkan pewarna (optional) dan bagi menjadi 2 adonan, dengan diberi pewarna makanan yang berbeda. Panggang adonan di teflon anti lengket, dengan api kecil dan tunggu sampai adonan matang lalu angkat dan sisihkanKupas durian lalu pisahkan antara biji dan dagingnya.Buat whipped cream, whipped cream bubuk (opsional) dengan menambahkan air es, lalu mixer sampai mengembang. Cara membuat Kulit PancakeLetakkan kulit pancake dan beri isian whipped cream dan daging durian Lalu lipat dan masukkan kedalam freezer kurang lebih 1 jamLalu pancake siap dihidangkan. |
NO | NAMA PESERTA | SUKA | TIDAK SUKA | ALASAN SUKA | ALASAN TIDAK SUKA |
1. | Ibu Luci | YA | - | Rasa pancake durian enak, mudah dibuat, potensi bisnis bagus. | - |
2. | Ibu Erwin Listiana | YA | - | Pelatihan bermanfaat menambah pengetahuan tentang pengelolaan durian. | - |
3. | Ibu Lisa | YA | - | Pancake durian unik dan menarik, cocok untuk dijual. | - |
4. | Ibu Yuli | YA | - | Pelatihan sangat informatif dan terstruktur dan mudah untuk dipahami. | - |
5. | Ibu Tatik | YA | - | Resep mudah diikuti, bahan juga mudah didapat dan juga ada banyak alternatif jika bahan tidak dapat ditemukan. | - |
6. | Ibu Maimunah | YA | - | Peluang usaha baru, dan dapat mendukung UMKM lokal. | - |
7. | Ibu Lastri | YA | - | Dengan memproduksi pancake durian masyarakat desa Sumberpitu dapat mengembangkan UMKM lokal dan meningkatkan pendapatan keluarga. | Beberapa ibu-ibu merasa kesulitan mengikuti pelatihan karena kurangnya pengalaman dalam membuat kue dan alat untuk membuat kue. |
8. | Ibu Ani | YA | - | Pancake durian juga memiliki inovasi yang menarik dan meningkatkan nilai jual durian. | - |
9. | Ibu Eka | YA | - | Dengan adanya sosialisasi ini ibu-ibu jadi tidak kebingungan jika mempunyai stok durian dan tidak membuang durian. | - |
Hasil dari survei wawancara yang telah dilakukan setelah acara pelatihan tersebut selesai para peserta yang hadir yaitu ibu-ibu PKK, dapat dilihat pada tabel diatas menunjukkan dengan nilai 100%, bahwa rasa pancake durian enak, mudah dibuat, potensi bisnis bagus, Pelatihan bermanfaat menambah pengetahuan tentang pengelolaan durian. Pancake durian unik dan menarik, cocok untuk dijual. Pelatihan sangat informatif dan terstruktur dan mudah untuk dipahami, Resep mudah diikuti, bahan juga mudah didapat dan juga ada banyak alternatif jika bahan tidak dapat ditemukan, Peluang usaha baru, dan dapat mendukung UMKM lokal, Dengan memproduksi pancake durian masyarakat desa Sumberpitu dapat mengembangkan UMKM lokal dan meningkatkan pendapatan keluarga, Pancake durian juga memiliki inovasi yang menarik dan meningkatkan nilai jual durian, Dengan adanya sosialisasi ini ibu-ibu jadi tidak kebingungan jika mempunyai stok durian dan tidak membuang durian, sehingga dapat meningkatkan citra nama Desa Sumberpitu.
Figure 4. Proses pembuatan Pancake Durian
IV. Kesimpulan dan Saran
Desa Sumberpitu memiliki potensi besar dalam pengembangan durian lokal, baik segi kualitas maupun kuantitasnya. Inovasi kuliner seperti pancake durian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomi durian dan memberdayakan masyarakat setempat. Pengembangan durian pancake sebagai produk unggulan desa dapat memberikan banyak manfaat, Yang pertama meningkatkan pendapatan masyarakat, Yang kedua menciptakan lapangan kerja, Yang ketiga mempromosikan potensi desa, Yang keempat melestarikan durian lokal. Dengan kerjasama dan inovasi yang berkelanjutan, durian pancake dapat menjadi produk unggulan desa Sumberpitu yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mempromosikan potensi durian lokal ke tingkat nasional maupun internasional.
Saran dari sosialisasi ini dengan meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk, selain durian pancake perlu dilakukan inovasi produk lainnya seperti es krim durian untuk memperluas variasi produk olahan durian. Kualitas produk juga harus dijaga dan ditingkatkan secara terus-menerus agar dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pemasaran produk durian olahan perlu ditingkatkan melalui banyak cara seperti pemanfaatann media sosial, megikut pameran kuliner, atau menjalin kerjasama dengan toko oleh-oleh dan restora. Promosi yang efektif akan membantu memperkenalkan produk durian lokal kepada masyarakat luas da meningkatkan penjualan. Komunitas ibu-ibu PKK serta Karang taruna desa Sumberpitu dapat membantu penyebaran secara lokal akan kue khas Sumberpitu ini sendiri, sehingga pada nantinya akan tercipta suatu kekhasan lokal yang autentik dengan kultur serta history dan budaya akan terkandung dalam suatu makanan khas desa.
References
- R. Thahery, I. Meike Andariyani, and S. Mahaputra Riau, “Pemanfaatan Sosial Media (Rusyaidi Thahery, dkk.) | 422 Nanggroe,” Jurnal Pengabdian Cendikia, vol. 2, no. 3, p. 2023, doi: 10.5281/zenodo.8087053.
- R. Rosmiati et al., “PeningkatanPotensi Ekonomi Lokal Desa Alue Gadeng Gampong Melalui Usaha Pegolahan Durian Menjadi Pancake,” MEUSEURAYA - Jurnal Pengabdian Masyarakat, pp. 60–69, Jun. 2024, doi: 10.47498/meuseuraya.v3i1.2930.
- S. Ismail et al., “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KRUENG TUNONG ACEH JAYA MELALUI USAHA KERUPUK UDANG BERBASIS KOMODITAS LOKAL,” MEUSEURAYA - JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT, pp. 59–69, Dec. 2022, doi: 10.47498/meuseuraya.v1i2.1383.
- F. Tirtoni, S. Rahmawati Fitriatien, I. Artikel Abstrak Kata kunci, P. Kue Pie Susu, and H. Handsanitizer Alami Lidah Buaya, “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UMKM DESA ANGGASWANGI MELALUI INOVASI PEMBUATAN KUE PIE SUSU JAMU DAN HAND HANDSANITIZER ALAMI LIDAH BUAYA PADA SAAT PANDEMI COVID 19,” 2021.
- F. Tirtoni, S. Rahmawati Fitriatien, I. Artikel Abstrak Kata kunci, P. Kue Pie Susu, and H. Handsanitizer Alami Lidah Buaya, “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UMKM DESA ANGGASWANGI MELALUI INOVASI PEMBUATAN KUE PIE SUSU JAMU DAN HAND HANDSANITIZER ALAMI LIDAH BUAYA PADA SAAT PANDEMI COVID 19,” 2021.
- T. Syamsudin, N. Kosmaryandi, and F. Nopiansyah, “Evaluation of Natural Tourism Objects Potential in Nature Tourism Resort Kuningan National Park Management Section I Gunung Ciremai National Park,” International Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR) International Journal of Sciences: Basic and Applied Research, vol. 50, no. 1, pp. 44–54, 2020, [Online]. Available: http://gssrr.org/index.php?journal=JournalOfBasicAndApplied