Vol 8 (2020): Educational and Psychological Conference in the 4.0 era
Articles

Cognitive Behavior Therapy as a Behavior Change Media for Schizophrenic Patients Not Detailed
Cognitive Behaviour Therapy Sebagai Media Perubahan Perilaku untuk Penderita Skizofrenia Tak Terinci


Nely Husniati
Univeristas Tujuh Belas Agustus, Indonesia
Herlan Pratikto
Univeristas Tujuh Belas Agustus, Indonesia
Picture in here are illustration from public domain image or provided by the author, as part of their works
Published July 9, 2020
Keywords
  • Skizofrenia,
  • Cognitive Behaviour Therapy,
  • kondisi putus obat
How to Cite
Husniati, N., & Pratikto , H. (2020). Cognitive Behavior Therapy as a Behavior Change Media for Schizophrenic Patients Not Detailed. Proceedings of The ICECRS, 8. https://doi.org/10.21070/icecrs2020467

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana metode CBT dapat membantu merubah perilaku dan kognisi pendeita skizofrenia tak terinci yang sering mengalami kondisi putus obat dan sering relaps jika pasien dalam kondisi stress. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya selama dua bulan. Subjek penelitian merupakan penderita skizofrenia tak terinci berusia 32 tahun yang telah menderita gangguan ini selama 20 tahun sejak ia berusia 12 tahun. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus. Peneliti menggunakan teknik CBT untuk merubah perilaku dan kognisi penderita yang sering memililiki pemikiran negatif tentang orang lain dan dirubah menjadi pikiran yang positif agar penderita menjadi rajin minum obat dan tidak terjadi kondisi relaps. Pemberian intervensi kepada subjek diberikan sebanyak 10 sesi dimana dalam sesi awal banya dilakukan penggalian pikiran negatif penderita sebelum dilakukan perubahan kognisi dan perilaku. Hasil intervensi menunjukkan bahwa terdapat perubahan perilaku sebelum dan setelah dilakukan intervensi. Perubahan perilaku yang muncul antara lain, subjek mampu merubah pikiran negatif menjadi positif sehingga subjek menjadi paham pentingnya obat dalam kesembuhan dirinya. Hasil intervensi tersebut terus dimonitor sampai dua bulan setelah intervensi untuk melihat apakah perilaku subjek telah menetap.

Downloads

Download data is not yet available.

References

  1. . Balitbang Kesehatan, 2018. Riskesdas. Kementerian Kesehatan RI
  2. . Rusdi Maslim, “PPDGJ III,“ Jakarta: FK Unika Atmajaya, 2003.
  3. . Gerald Davison. “Abnormal Psychology ” Willow, 2006.
  4. . Wahyu Nur Ambarwati, “Keefektifan Cognitive Behaviour Therapy (CBT) sebagai Terapi Tambahan Pasien Skizofrenia Kronis di Panti Rehabilitasi Budi Makarti Boyolali,” Surakarta: FK UNS, 2009
  5. . Endang Caturini S, Siti Handayani, “Pengaruh Cognitive Behavioural Therapy (CBT) terhadap Perubahan Kecemasan, Mekanisme Koping, Harga Diri pada Pasien Gangguan Jiwa dengan Skizofrenia di RSJD Surakarta, ”Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Vol. 3 No. 1, Mei 2014, Hlm 41-50.